Bisnis.com, JAKARTA -- Perkembangan industri financial technology (fintech) di Indonesia turut mengerek kinerja industri modal ventura. Pasalnya, sekarang industri fintech mulai menjadi sasaran pendanaan pelaku modal ventura.
Business Development Golden Gate Ventures Dea Surjadi mengungkapkan pihaknya telah mendanai 47 startup dari berbagai sektor, mulai dari pelayanan, e-commerce, fesyen, travel, hingga fintech. Saat ini, ada 12 fintech yang telah menjadi investee Golden Gate.
Sampai akhir 2018, Golden Gate membuka peluang untuk menambah mitra investee, termasuk dari pelaku fintech.
"Iya, fintech termasuk yang potensinya besar. Masih banyak yang bisa dieksplorasi dan dikerjakan, terutama dengan struktur perekonomian Indonesia yang sekarang," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (18/9/2018).
Namun, Golden Gate mengaku tidak menargetkan jumlah investee fintech yang akan dijaring sampai akhir tahun ini. Sebelum menyalurkan investasi, perusahaan tersebut terlebih dahulu melakukan seleksi.
"Kalau memang perusahaannya bagus, baru masuk. Kalau tidak bagus, jangan sampai jadi tetap masuk gara-gara target," ujar Dea.
Sejumlah pelaku fintech yang telah menerima pendanaan dari Golden Gate antara lain PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), Xendit, Codapay, Xfers, Duitpintar, dan Omise.
Belum lama ini, perusahaan modal ventura asal Singapura tersebut mengumumkan akan segera menerima dana investasi baru dengan nilai total US$100 juta.
Sebagian besar dana berasal dari Limited Partners (LPs) investor sebelumnya, seperti Naver (induk dari LINE) dan Temasek. Ada pula investor baru yakni Mistletoe dari Jepang.
Sejak berdiri, Golden Gate telah menerima dua kali pendanaan. Pendanaan pertama senilai US$10 juta, sedangkan pendanaan kedua sebesar US$60 juta.
Hingga akhir tahun ini, Golden Gate akan fokus menyalurkan pendanaan seri A yang bernilai minimum US$500.000 hingga US$3 juta.
Hal serupa juga diakui Associate Director Skystar Capital William Eka. Pada Mei 2018, perusahaan modal ventura ini sudah melalukan investasi pada fintech lending PT Julo Teknologi Perdana (Julo).
Sebelum menyalurkan pendanaan, Skystar terlebih dahulu menjalankan program inkubasi startup. Dia mengungkapkan banyak perusahaan fintech telah mendaftar dalam program inkubasi, tapi masih dalam proses seleksi.
Saat ini, ada tiga pelaku fintech yang tengah diseleksi oleh Skystar.
"Sudah ada Julo, Laku6, dan Carro yang fintech related, dan ada tiga [fintech] yang sedang kami proses," terang William.