Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi industri modal ventura sepanjang 2024 ini jika dibandingkan pada periode 2020 bagai langit dan bumi. Sepanjang tahun ini, pembiayaan yang disalurkan modal ventura terus mengalami penurunan secara tahunan. Hal terebut membuat industri modal ventura mencetak kerugian beruntun.
Hingga September 2024, pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp16,25 triliun. Angka tersebut turun 8,1% year on year (yoy) dibanding Rp17,68 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari sisi keuangan, industri modal ventura mencatat kerugian beruntun dari April sampai dengan Agustus. Besaran kerugiannya berturut-turut adalah Rp41 miliar, Rp52 miliar, Rp39 miliar, Rp19 miliar dan Rp6 miliar.
Kondisi tersebut berbeda dengan kinerja modal ventura pada 2020. Saat itu, industri modal ventura sukses mencatat laba bersih sebesar Rp1,98 triliun, atau melesat 214,65% yoy dibanding Rp0,63 triun pada 2019. Secara tren, laba bersih modal ventura terus melesat sejak 2016.
Pertumbuhan laba bersih pada 2020 tersebut seiring dengan pembiayaan yang juga meningkat 14,52% yoy menjadi Rp14,97 triliun. Pembiayaan usaha produktif mendominasi kegiatan usaha perusahaan modal ventura, yakni Rp9,19 triliun atau 61,41% dari total pembiayaan. Secara tren, pembiayaan modal ventura mulai meningkat tajam sejak 2018, usai mengalami kontraksi 15,7% pada 2017.
Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menjelaskan strategi bakar uang modal ventura di masa lalu saat ini mulai ditinggalkan. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab kucuran modal ventura tak seagresif dulu.
Baca Juga
"Fokus pembiayaan saat ini bergeser ke mencari startup atau perusahaan yang menunjukkan tingkat profitabilitas dan arus kas yang sehat. Tren yang sebelumnya mendominasi pasar dengan strategi bakar uang untuk pertumbuhan cepat kini mulai ditinggalkan," kata Eddi kepada Bisnis, Rabu (6/11/2024).
Saat ini, industri modal ventura sedang merespons kondisi ketidakpastian pasar global dengan melakukan penyesuaian manajemen risiko yang membuat beberapa perusahaan modal ventura mengerem pendanaan mereka.
Di tengah kondisi ini, Eddi masih optimis proyeksi pembiayaan modal ventura di Indonesia akan tumbuh seiring dengan tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai yang dimiliki modal ventura. Hingga September 2024, nilai aset industri modal ventura sebesar Rp26,15 triliun, turun 4% yoy.
"Walaupun belum kembali ke kondisi optimal, kami melihat akan ada sektor-sektor baru bermunculan untuk didanai. Hal ini juga diperkuat oleh stabilitas sektor jasa keuangan khususnya modal ventura di Indonesia terjaga dengan baik di tengah dinamika geopolitik global," pungkasnya.
Optimisme Amvesindo tersebut juga dirasakan oleh perusahaan modal ventura PT Mandiri Capital Indonesia (MCI). Direktur Utama MCI Ronald Simonangkir yakin masih ada sektor-sektor yang menyimpan potensi pasar besar bagi industri modal ventura.