Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero) mulai membidik nelayan di perbatasan untuk menjadi nasabah asuransi nelayan.
Program ini merupakan kerjasama dengan dengan berbagai instansi pemerintah dan merupakan salah satu misi yang diberikan Kantor Staf Presiden kepada Jasindo.
Direktur Ritel Jasindo Sahata L Tobing mengatakan, sejumlah daerah yang akan disasar tersebut antara lain Kabupaen Bulungan, Kalimantan Utara; Pulau Buru dan Pulau Buru dan Kota Tual, Maluku; Pulau Bintan, Kepulauan Riau dan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
"Jadi itu daerah-daerah perbatasan dua negara, termasuk kalau bisa nanti Manokwari, Papua," kata Sahata di Jakarta belum lama ini.
Sahata mengatakan, banyak diantara nelayan di daerah perbatasan tersebut yang sudah mandiri yang biasa melakukan transaksi dengan negara tetangga. Hal tersebut bisa didorong untuk meningkatkan inklusi keuangan.
"Kalau suatu waktu orang-orang ini menjadi mandiri, kami ajak ke bank untuk ditambah lagi kreditnya. Tetapi dia belum punya angsuran, belum punya sertifikasi, makanya kami mendampingi dan menjadi guarantor [penjamin]," jelasnya.
Sementara itu, di lini bisnis asuransi nelayan, perusahaan pelat merah ini menargetkan sebanyak 100.000 nasabah sampai akhir tahun. Namun demikian, Kepala Unit Usaha Pertanian dan Mikro Jasindo Ika Dwinita Sofa mengatakan, hingga Agustus 2018, perkiraan jumlah peserta asuransi nelayan Jasindo baru mencapai 5.000 orang, dengan harga premi Rp175.000 per tahun. Tetapi Ika mengaku optimistis dapat mencapai target 100.000 peserta pada akhir tahun ini dengan sinergi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ika mengatakan, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mendata dan melakukan verifikasi ulang jumlah nelayan di seluruh Indonesia. Usai proses tersebut selesai, Ika percaya jumlah peserta asuransi nelayan akan terdongkrak.
Sebetulnya pemerintah memberikan target 500.000 peserta hingga akhir tahun ini. Namun, dia memperkirakan realisasi yang realistis yang bisa dicapai adalah 100.000 peserta.
Dalam struktur organisasi program, koordinasi yang dilakukan Jasindo yakni dengan Dinas Kelautan dan Perikanan seluruh Indonesia. Sedangkan upaya sosialisasi menggandeng koperasi usaha bersama dan perkumpulan-perkumpulan nelayan. Dia pun mengimbau kepada nelayan yang belum pernah menjadi peserta asuransi nelayan segera mendaftarkan diri ke dinas kelautan dan perikanan di daerah masing-masing.
"Bantuan premi asuransi nelayan 2018 sudah ada lagi, nelayan yang belum pernah ikut silakan mendaftar ke dinas," ujar Ika.