JAKARTA - PT Asuransi BRI Life diperkirakan akan membukukan premi sekitar Rp4,3 triliun – Rp4,5 triliun sesuai dengan target yang ditetapkan pemegang saham tahun ini.
Direktur BRI Life Gatot Mardiwasisto Trinadi mengatakan, perolehan premi tahun ini tumbuh 13,45% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu yang sebesar Rp3,79 triliun.
Namun dari total premi 2018, sekitar 60% masih berasal dari produk asuransi jiwa kredit yang merupakan produk bawaan induk, 30% dari bancassurance dan 10% dari produk lainnya.
Gatot menargetkan tahun depan, perolehan premi dari bancassurance meningkat diatas produk asuransi jiwa kredit, mengingat banyak dari nasabah Bank BRI yang belum terjamah produk asuransi.
“Tahun depan bancassurance lebih besar dari asuransi jiwa kredit, target bancassurance 50%, asuransi jiwa kredit 40%, dan 10% campuran tradisional. Pada 2021 target kami bancassurance 60% dari total premi,” kata Gatot sebagaimana dikutip Bisnis.com, Rabu (19/12/2018).
Selain menggalakan produk bancassurance, sambung Gatot, perseroan juga akan menuju digitalisasi. Sejumlah produk sederhana yang sesuai dengan pemasaran digital telah disiapkan, begitupun dengan tenaga pemasarannya.
“Kami akan menyelam lebih dalam untuk jualan, dengan pendekatan teknologi teritegrasi dengan Bank BRI,” ucap Gatot.
Mengenai hasil investasi industri asuransi jiwa yang merosot pada Oktober 2018, Gatot mengatakan perseroan tidak terkena imbas. BRI Life masih mencatatkan hasil positif meski tidak terlalu besar. Adapun portofolio investasi perseroan didomonasi oleh SUN dan reksa dana.
Untuk diketahui, premi bruto perseroan pada 2017 sebesar Rp3,79 triliun, naik 25,08% dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp3,03 triliun.
Adapun hasil investasi pada 2017 senilai Rp564 miliar secara tahunan, naik 18,48 pertumbuhan hasil investasi didorong oleh pertumbuhan nilai investasi yang juga naik sebesar 33,64% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp7,11 triliun.
Pertumbuhan premi dan hasil investasi, mendongkrak perolehan jumlah pendapatan 2017 naik 24,43% yoy, menjadi Rp4,38 triliun pada 2017. Kemudian laba komprehensif yang dibukukan perseroan pada 2017 senilai Rp553 miliar, naik 66,06% secara tahunan.