Bimbingan belajar semakin marak dengan adanya standar kelulusan siswa yang ditetapkan pemerintah. Orang tua pun berlomba-lomba menitipkan anaknya dalam sebuah bimbingan belajar karena rasa khawatir jika anaknya tidak mendapatkan nilai sesuai dengan standar kelulusan.
Pengusaha bimbingan belajar pun akhirnya dengan lebih seksama memperhatikan hal-hal apa saja yang diperlukan oleh para siswa dan menciptakan berbagai paket belajar. Salah satunya adalah Hafidh Rifky Adiyatna (26) asal Yogyakarta, yang membuka usaha bimbingan belajar dengan nama Teacher Rangers yaitu bimbingan belajar yang berada di bawah naungan Youth Educational Centre (YEC).
Bimbingan belajar yang dimilikinya mengutamakan kenyamanan dan pengembangan siswa per individu. Hafidh mengatakan bahwa bimbingan belajar miliknya berbeda dengan bimbingan belajar lainnya. Program di Teacher Rangers berawal dari pemahaman atas talenta atau bakat yang dimiliki siswa. Laki-laki asal Yogyakarta ini juga menambahkan bahwa tempat bimbingan belajarnya menggunakan metode sidik jari untuk bisa menggambarkan bakat dan karier seseorang ke depan.
YEC, bekerja sama dengan Comecare Internasional Pte. Ltd Singapura, menggunakan Dermatoglyphics Multiple Intelligence (DMI) untuk melakukan tes sidik jari. Metode ini dipercaya bisa menggambarkan potensi dan bakat yang dimiliki setiap individu. DMI bisa mengetahui persentase kemampuan otak kanan dan kiri yang berperan dalam talenta dan karsa. Termasuk di dalamnya matematika logis, linguistic, intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, kinestetik tubuh, musical, serta naturalis, dalam pembentukan cipta dan rasa seseorang.
YEC juga menggunakan strategi pendekatan siswa secara emosional dengan menyediakan tenaga psikolog. Siswa bisa berkonsultasi secara gratis dengan psikolog sehingga para guru dapat turut mengetahui kondisi psikologis siswanya. Hal ini tentunya akan berguna ketika siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran dan merasa tertekan. Kehadiran psikolog ini akan membantu mereka untuk melewati fase-fase tersebut dengan bantuan profesional.
Selain menggunakan teknologi dan jasa psikologi, faktor lain yang membedakan usaha Hafidh dengan pesaing sejenis adalah kepeduliannya dengan masyarakat sekitar. Ia mencoba untuk membantu masyarakat di sekitarnya dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Kemandirian Masyarakat (LKM) untuk memberikan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak sekelurahan Wirobrajan.
Pengusaha Muda yang Meraih Penghargaan Citi Microentrepreneurship Awards
Usaha pemuda ini mendapatkan dukungan diberbagai kalangan salah satunya adalah BPR Bank Jogja yang juga sangat aktif untuk terus mendorong pertumbuhan nasabah UMKM-nya agar bisa berkembang dan berdampak positif seperti usahanya.
Hafidh pun mengikuti ajang penghargaan bagi pengusaha mikro dan lembaga keuangan mikro Citi Microentrepreneurship Awards dengan didampingi oleh BPR Bank Jogja. Bahkan ia mendapatkan penghargaan Young Microentrepreneur Citi Microentrepreneurship Awards 2017-2018. Ia pun berharap penghargaan yang didapatkannya, menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk mempunyai usaha.
Saat ini Citi Indonesia (Citibank N.A., Indonesia) bersama dengan Mercy Corps Indonesia telah membuka pendaftaran untuk Citi Microentrepreneurship Awards 2018-2019. Pendaftaran dibuka hingga 31 Desember 2018. Para pengusaha bisa segera melakukan pendaftaran secara online melalui www.cmaindonesia.id