Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitung-hitungan Dana Pensiun untuk Hari Tua yang Sejahtera

Regional Head of Agency Development PT Asuransi Jiwa Sequis Life Fourrita Indah mengatakan hendaknya Anda menyisihkan 5%-20% dari penghasilan bersih bulanan setiap bulan untuk persiapan masa pensiun.
Ilustrasi/Futuretimeline.net
Ilustrasi/Futuretimeline.net

Bisnis.com, JAKARTA -- Jika ingin mempersiapkan dana pensiun sejak dini, berapa dana yang harus Anda sisihkan? 

Regional Head of Agency Development PT Asuransi Jiwa Sequis Life Fourrita Indah mengatakan hendaknya Anda menyisihkan 5%-20% dari penghasilan bersih bulanan setiap bulan untuk persiapan masa pensiun.

Angka ini terutama bagi mereka yang berkarya sebagai entrepreneur. Namun, bagi karyawan atau yang mendapatkan pendapatan tetap, angka ini bisa dikurangi karena ada kewajiban fasilitas program Jaminan Hari Tua (JHT) yang diberikan perusahaan.

Menurutnya, angka ini ideal karena jika yang disisihkan lebih kecil, maka akan berdampak pada usia tua. Dengan kata lain, masa mengumpulkan pendapatan atau masa bekerja menjadi lebih panjang dari seharusnya, padahal masa pensiun berada pada rentang 55-60 tahun.  

"Masa bekerja yang lebih panjang bahkan setelah masa pensiun, belum tentu diimbangi dengan kemampuan kesehatan dan fisik. Pendapatan bukanlah 100% untuk dihabiskan saat ini, tetapi hanya 80%-90% dan sisanya untuk keperluan masa mendatang. Sebaiknya tidak menunda menyisihkan dana pensiun demi menghindari kekurangan hingga kebangkrutan di masa tua," papar Fourrita dalam keterangan resmi,  Sabtu (29/12/2018). 

Dia menilai persentase tersebut dapat dipenuhi oleh mereka yang mendapatkan penghasilan di angka Upah Minimum Regional (UMR) atau di bawah UMR asalkan dibarengi dengan kesadaran pentingnya menyisihkan pendapatan demi mempersiapkan dana hari tua sejak dini.  

Fourrita bahkan mendorong agar nilainya ditingkatkan seiring dengan naiknya pendapatan. 

Perencanaan keuangan dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan mengkalkulasi tabungan saat ini agar kita mengetahui berapa yang harus disimpan setiap bulannya. Jika ingin mengetahui berapa dana minimal yang harus dimiliki pada masa pensiun, maka dapat dilakukan dengan menghitung besar pendapatan bulanan dalam setahun dibagi dengan suku bunga deposito. 

Misalnya, seseorang mendapatkan gaji Rp5 juta setiap bulan, maka selama setahun kira-kira dia akan memiliki pendapatan Rp60 juta. Pendapatan Rp60 juta kemudian dapat dibagi dengan bunga deposito.

Jika bunga deposito sebesar 4%, maka jumlah dana yang harus disiapkan untuk menikmati hari tua yang sejahtera adalah sebesar Rp1,5 miliar. Namun, angka ini hanya perhitungan sederhana karena belum memperhitungkan perkiraan peningkatan gaya hidup dan kenaikan inflasi. 

"Kita pun dapat mengetahui kebutuhan dana pensiun dengan cara menghitung nilai uang di masa depan dibandingkan dengan nilainya di masa kini," lanjutnya.  

Misalnya, saat ini seseorang berada pada usia 30 tahun dan memiliki penghasilan Rp20 juta per bulan. Dia akan pensiun di usia 55 tahun.

Anggap saja inflasi berada pada angka 8%, maka dana pensiun yang dibutuhkan setiap bulannya adalah sekitar Rp137 juta. Hal ini dihitung dengan cara mengalihkan penghasilan dengan (1+ kenaikan inflasi) dan pangkat dari usia pensiun yang sudah dikurangi usia sekarang, yaitu Rp20 juta (1,08)^25 atau Rp20.000.000 (6,84847519).

Hasilnya, pendapatan yang diperlukan setiap bulannya saat memasuki usia pensiun diperkirakan sebesar Rp136.964,504,00. 

Selain itu,  perkiraan dana pensiun juga bisa dilihat dari harapan hidup. Misalnya, setelah pensiun pada umur 55 tahun, jumlah dana yang kita butuhkan hingga 20 tahun setelah memasuki pensiun (usia 75 tahun) sebesar Rp32 miliar, yaitu dana pensiun dalam setahun dikalikan target harapan hidup, yaitu Rp136.969,504 x12 (bulan) x 20 (tahun) = Rp32.872.680.960,00. 

“Setelah mengetahui besarnya angka untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun, mungkin sebagian dari Anda akan melihat bahwa angka tersebut sangat fantastis. Tetapi, inilah perkiraan dana yang idealnya dimiliki untuk mendapatkan pensiun yang berkualitas. Yang terpenting adalah tidak menunda untuk menyiapkan dana kebutuhan masa pensiun dan berinvestasilah sejak usia awal produktif,” ucap Fourrita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper