Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank bermodal inti kurang dari Rp5 triliun akan ikut meramaikan produk pembayaran berbasis kode QR (quick response). Satu di antaranya adalah PT BRI Agroniaga Tbk. yang mengincar nasabah perkebunan.
“Kami punya banyak nasabah perkebunan. Kami coba membuat cashless society [komunitas nontunai] di situ,” kata Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Agus menjelaskan bahwa perseroan akan berkolaborasi dengan induk, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian belanja modal untuk membuat sistem pembayaran terkini itu dapat ditekan. Secara total belanja pengembangan informasi dan teknologi (IT) tahun ini sebesar Rp15 miliar hingga Rp20 miliar.
Selain BRI Agro, PT Bank Mestika Dharma Tbk., dan PT Bank Capital Indonesia Tbk. juga memiliki strategi serupa. Keduanya menilai mengembangkan sistem pembayaran digital adalah satu strategi kunci untuk menjaring nasabah baru.
Presiden Direktur PT Bank Mestika Dharma Tbk. Achmad S. Kartasasmita mengatakan permasalahan bank kecil adalah keterbatasan modal untuk pengembangan IT.
Namun saat ini sistem pembayaran, baik bank kecil maupun bank besar telah terhubung oleh Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Tahun ini rencananya bank sentral akan memperluas aturan GPN hingga soal uang elektronik.
“Kalau pakai modal sendiri, pengembangan dari awal tidak mungkin,” katanya.
Sementara itu, PT Bank Capital Indonesia Tbk. menargetkan akan memiliki layanan pembayaran berbasis kode QR pada semester pertama tahun ini. Perseroan tengah mengurus perizinan dari otoritas.
Presiden Direktur Bank Capital Indonesia Wahyu Dwi Aji mengatakan pada paruh kedua tahun ini strategi tersebut akan mendorong jumlah nasabah baru. “Proses sudah mulai dari kami ganti software [piranti lunak],” katanya.