Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Asuransi Tinggalkan  Produk Asuransi Rangka Kapal

Perusahaan asuransi enggan menggarap layanan asuransi rangka kapal. Bahkan perusahaan asuransi yang selama ini memiliki produk asuransi rangka kapal memilih menutup layanan itu.
Sejumlah kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (23/2/2019). Sedikitnya 18 kapal terbakar dalam insiden tersebut. /Antara
Sejumlah kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (23/2/2019). Sedikitnya 18 kapal terbakar dalam insiden tersebut. /Antara

Bisnis.com JAKARTA – Perusahaan asuransi enggan menggarap layanan asuransi rangka kapal. Bahkan perusahaan asuransi yang selama ini memiliki produk asuransi rangka kapal memilih menutup layanan itu.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad S. Dalimunthe mengatakan asuransi rangka kapal merupakan produk yang spesifik dan memerlukan pengetahuan serta pemahaman underwriting khusus. 

Dalam kaca mata underwriter, sambungnya, sebuah kapal yang ditanggung harus dalam keadaan fit dan baik. Hanya saja, kondisi tersebut jarang ditemukan di Indonesia. 

Dody menuturkan dengan kondisi kapal Indonesia yang kurang baik, sejumlah perusahaan asuransi berpikir ulang untuk mengeluarkan produk asuransi rangka kapal, dan beberapa justru mundur sehingga berdampak pada penurunan premi.

“Obyek pertanggungan adalah kapal yang dalam kacamata underwriter harus fit, proper dancomply dengan ketentuan kelas kapal. Hal inilah yang agak bertolak belakang dengan kondisi kapal-kapal di Indonesia,” kata Dody kepada Bisinis, Kamis (28/2/2019).

Disamping itu, sambungnya, penurunan premi juga disebabkan oleh sedikitnya perusahaan asuransi yang bermain di produk asuransi rangka kapal.

“Karakteristik obyek pertanggungan menyebabkan rasio klaim yang tinggi, sehingga perusahaan asuransi mengurangi penerbitan polis asuransi rangka kapal, bahkan sudah ada yang mundur,” ucap Dody.

Sebelumnya, berdasarkan data market update AAUI per Desember 2018, premi lini usaha asuransi rangka kapal mengalami penurunan 1,4% secara tahunan dari Rp1,62 triliun menjadi Rp1,59 triliun pada 2018.

Klaim lini usaha ini juga mengalami penurunan 27,2% secara tahunan dari Rp1,30 menjadi Rp0,95 triliun pada 2018.

Kemudian untuk loss ratio, pada 2017 pada sebesar 80% dan pada 2018 sebesar 59,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper