Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Dana Laut Bidik Pembiayaan Maritim

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyelenggara peer to peer (P2P) lending PT Seva Kreasi Digital (Dana Laut) membidik sektor pembiayaan maritim, khususnya nelayan dan pengusaha UKM.
Sejumlah perahu nelayan ditambatkan di Pelabuhan Desa Kuala Bubon, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Selasa (25/12/2018)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Sejumlah perahu nelayan ditambatkan di Pelabuhan Desa Kuala Bubon, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Selasa (25/12/2018)./ANTARA-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyelenggara peer to peer (P2P) lending PT Seva Kreasi Digital (Dana Laut) membidik sektor pembiayaan maritim, khususnya nelayan dan pengusaha UKM.

COO Dana Laut Ilham F. Novtenli optimistis menggarap segmen ini lantaran basis bisnis kelautan Indonesia yang besar, tetapi gap pembiayaan yang masih sangat lebar.

“Harga komoditas kelautan sangat fluktuatif dan banyak pengusaha akhirnya harus meminjam ke rentenir. Kami ingin memberikan akses pasar kepada pengusaha, permodalan,” katanya kepada Bisnis.com.

Memasuki 2019, Dana Laut menargetkan pembiayaan mencapai Rp50 miliar kepada 150 peminjam. Target itu terkerek jauh dibandingkan realisasi selama Juni -- Desember 2018 yang senilai Rp1 miliar.

Pembiayaan itu khususnya akan disalurkan ke lima sektor, seperti garam, budidaya rumput laut, usaha turunan produk laut, tambak, dan pusat pengolahan.

Dana Laut memanfaatkan kemitraan dengan lembaga keuangan mikro seperti koperasi dan badan usaha milik desa (Bumdes) untuk menghimpun kelompok peminjam.

Saat ini jumlah koperasi yang telah menjadi mitra Dana Laut telah mencapai dua koperasi primer untuk pengembangan rumput laut dan satu koperasi sekunder untuk budidaya garam yang membawahi 21 koperasi primer.

Dengan demikian, Dana Laut memanfaatkan manajer lapangan lokal yang bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan komunitas terkait dengan pengajuan aplikasi sampai dengan collection.

“Kami menggunakan sistem tanggung renteng karena ini pendekatan yang paling cocok untuk pengusaha pesisir. Jadi kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan untuk menjalankan usahanya,” tuturnya.

Adapun rata-rata pinjaman yang bisa diakses mencapai Rp10 juta kepada nelayan dengan tenor 6--12 bulan. Adapun pinjaman yang diberikan kepada koperasi mencapai Rp100 juta -- Rp200 juta dengan tenor 3--6 bulan.

Rata-rata bunga pinjaman dipatok mencapai 13%--18% per tahun untuk produk invoice financing dan 20%--25% untuk cultivation financing. Kendati bermain di kelas kecil dan mikro, non performing loan (NPL) masih tercatat 0%.

Dana Laut mengantongi tanda daftar dari OJK sejak Juni 2018. Wilayah pembiayaan Dana Laut masih didominasi di Indonesia timur, terutama, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan, dan sebagian kecil di wilayah pantai utara di Jawa Tengah.

Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, Ilham telah menerima komitmen pendanaan sekitar Rp200 miliar dari sejumlah institusi keuangan. Untuk memperbesar pendanaan, Dana Laut akan membuka pendanaan untuk lender ritel atau individu tahun ini.

“Pendanaan memang tantangan untuk kami karena orang cenderung takut investasi di bisnis kelautan karena yang dibiayai lokasinya jauh sekali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper