Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. aktif mengembangkan jaringan agen Laku Pandai yang disebut dengan BriLink. Sampai dengan akhir 2019, jumlah agen BriLink ditargetkan bertambah menjadi msedikitnya menjadi 450.000 agen.
Selain demi menggenjot pendapatan langsung berupa pendapatan berbasis komisi, keberadaan agen BriLink juga dinilai menguntungkan perseroan karena membantu meningkatkan daya jangkau.
Bambang Tribaroto, Corporate Secretary Bank BRI, mengatakan BRI membidik jumlah kenaikan sekitar 50.000 agen baru BriLink sepanjang tahun ini. Adapun realisasi hingga Maret 2019, total jumlah agen perbankan yang bekerja sama dengan BRI telah mencapai 406.173 agen atau naik sekitar 5.000 agen dari posisi akhir Desember 2018 sebesar 401.550 agen.
"Terkait target penambahan agen sepanjang tahun 2019 sebanyak 50.000 agen," kata Bambang kepada Bisnis, Senin (8/4/2019).
Dia menuturkan, keberadaan agen BriLink tersebut memberikan manfaat langsung bagi perseroan yaitu perluasan jaringan pelayanan perbankan ke masyarakat atau menjadi kepanjangan tangan Bank BRI.
Selain itu, lewat agen laku pandai tersebut, membuat BRI secara tidak langsung ikut mensukseskan program pemerintah inklusi keuangan di daerah terpencil dan terluar alias remote area.
Dari sisi bisnis perbankan, lanjut Bambang, perseroan juga diuntungkan dengan adanya pendapatan komisi dari transaksi yang dilakukan nasabah lewat agen BriLink.
"Pendapatan fee based income [dari agen perbankan] per Maret 2019 sebesar Rp174,8 miliar, jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 5%-6% dari total fee income perusahaan," ujarnya.
Sebelumnya Bambang mengatakan pada tahun ini BRI memang ingin lebih memacu layanan bank tanpa kantor cabang yang dilakukan via Brilink.
Dari sisi jumlah agen ditargetkan naik 12% secara year on year sedangkan dari sisi transaksi diharapkan tumbuh 5,6% atau menjadi 400 juta transaksi. "Ini seiring dengan jumlah pertumbuhan agen dan meningkatnya kualitas agen eksisting."
Sebagai gambaran, pada 2018 jumlah agen BriLink mengalami kenaikan yang sangat signifikan yakni dari 279.750 agen pada 2017 menjadi 401.550 agen. Sejalan dengan itu, jumlah dan volume transaksi agen BriLink juga meroket dari 202 juta transaksi dengan nilai Rp298 triliun menjadi 378,7 juta transaksi dengan nilai Rp512,7 triliun.
Mayoritas aktivitas transaksi lewat BriLink masih didominasi oleh kegiatan transfer diikuti oleh setoran tunai simpanan, tarik tunai simpanan, pembelian token listrik, setoran pinjaman dan pembelian pulsa.
Perseroan pun membidik peningkatan kinerja keagenan di tahun ini. Strategi yang direncakan adalah memperluas layanan BriLink di desa, meningkatkan penyaluran program pemerintah, peningkatan kualitas informasi dan teknologi, serta mengintensifikasi sosialisasi dan pelatihan kepada para agen.