Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BNI Syariah membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp38,5 triliun pada kuartal I/2019.
Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan pencapaian tersebut tumbuh sekitar 16,8% secara tahunan yang ditopang oleh dana murah atau current account savings account (CASA).
"Struktur dana yang dimiliki perseroan pada kuartal I/2019 ini didominasi oleh CASA yang mencapai sekitar 60%," katanya kepada Bisnis, Minggu (21/4/2019).
Dhias menjelaskan CASA pada kuartal I/2019 ini naik sekitar 24,1% secara tahunan (year on year/yoy).
Dari total DPK tersebut, berdasarkan jumlah rekening, sekitar dua pertiga rekening nasabah BNI Syariah menggunakan akad Wadiah atau titipan di mana perseroan tidak memberikan bagi hasil, namun juga tidak membebankan biaya administrasi kepada nasabah.
Perseroan optimis dengan memproyeksikan target CASA masih dapat meningkat hingga akhir 2019.
Untuk mendorong pertumbuhan ini, Dhias menyampaikan perseroan akan melancarkan berbagai strategi penghimpunan dana murah, diantaranya melalui sinergi BNI Group yakni dengan optimalisasi Sharia Channeling Office (SCO).
Selain itu, BNI Syariah akan melancarkan kerja sama dengan institusi untuk pembayaran gaji (Payroll) dan Cash Management, serta kerja sama dengan lembaga pendidikan dan kesehatan untuk layanan transaksi terpadu yang mengandalkan platform digital.