Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan anggaran senilai Rp250 miliar untuk mencaplok perusahaan teknologi finansial atau tekfin pada pertengahan tahun ini. Perseroan pun berencana membentuk perusahaan ventura sebagai kendaraan untuk merealisasikan aksi korporasi tersebut.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa untuk mengakuisisi perusahaan tekfin, perseroan membutuhkan kendaraan yakni venture capital. Menurutnya, rencana perseroan ini telah terbesit sejak 2018, namun karena mempertimbangkan tingkat urgensi yang belum kuat, maka rencana itu ditunda hingga tahun ini.
"Rencananya kami akan akuisisi satu perusahaan tekfin terlebih dahulu. Kalau melihat timeline pada kuartal II/2019 ini atau sebelum Juni," katanya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/4/2019) malam.
Baca Juga
Anggoro mengemukakan kriteria perusahaan tekfin yang dipilih yakni harus mampu menjadi pelengkap lini bisnis perseroan yang sudah berjalan selama ini. Dengan demikian, dia tidak memungkiri pilihan antara tekfin bidang pembayaran atau pendanaan. Bagi Anggoro, pengalaman bekerjasama dengan perusahaan peer-to-peer (P2P) lending selama ini juga telah memberi sedikit banyak gambaran pada perseroan terkait cara kerja dan sistem bisnis tekfin saat ini.
Bahkan, dia mengakui banyak perusahaan tekfin di Indonesia yang memiliki potensi untuk besar di kemudian hari karena model kerja yang diterapkan sangat baik. "Jadi bagi kami tekfin itu bisa jadi new distribution channel yang harapannya akan meperkuat bisnis khususnya segmen consumer kami," ujarnya.