Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp521,35 triliun per kuartal I/2019, tumbuh 18,6% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp439,46 triliun.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan bahwa pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh penyaluran kredit korporasi, baik swasta maupun BUMN.
Per kuartal I/2019, penyaluran kredit korporasi swasta mencapai Rp163,61 triliun, tumbuh 23,3% secara tahunan dari Rp132,67 triliun. Sementara itu, para periode yang sama, penyaluran kredit kepada perusahaan BUMN mencapai Rp105,72 triliun, tumbuh 26,7% secara tahunan dari Rp83,41 triliun.
"Kedua segmen ini berkontribusi sebesar 51,7% terhadap total kredit kami dengan pembiayaan pada sektor-sektor unggulan, terutama sektor manufaktur dan infrastruktur. Penyaluran kredit ke sektor manufaktur meningkat 17,5% yoy dan infrastruktur tumbuh 10,3% yoy," katanya, Rabu (24/4/2019).
Herry mengemukakan selain kredit kepada segmen korporasi, penyaluran kredit segmen medium tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp72,72 triliun dari Rp67,08 triliun pada Maret 2018. Demikian juga penyaluran kredit segmen kecil yang meningkat 18,5% yoy menjadi Rp68,42 triliun dari Rp57,73 triliun pada Maret 2018.
Kenaikan itu terutama ditopang pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 30,2% dibandingkan dengan Maret 2018. Sebagai salah satu strategi pertumbuhan pada kedua segmen ini, BNI fokus pada supply chain financing, yaitu pemberian kredit kepada institusi-institusi yang memiliki hubungan bisnis dengan debitur segmen korporasi BNI.
Baca Juga
Selain ketiga segmen di atas, pertumbuhan kredit BNI juga ditopang oleh meningkatnya penyaluran kredit konsumer. Produk BNI Fleksi (payroll loan) masih menjadi kontributor utama pertumbuhan segmen konsumer, yaitu meningkat 25,0% yoy menjadi Rp23,85 triliun dari Rp 19,07 triliun pada Maret 2018.
Adapun penyaluran kredit properti atau BNI Griya masih yang terbesar dari aspek komposisi yaitu 51,8% dari total kredit konsumer, dengan pertumbuhan sebesar 9,4%.