Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai momentum pasca Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk lebih meningkatkan perekonomian.
Salah satu pertimbangannya, kata Wimboh, yakni naiknya peringkat utang Indonesia satu tingkat oleh lembaga pemeringkat utang S&P menjadi BBB dengan outlook stabil pada awal Juni 2019.
"Kita harus mengambil momentum. Pemilu kita berjalan lancar, rating kita oleh S&P dinaikkan dengan outlook positif, level daya saing kita di dunia juga naik lebih tinggi 11 peringkat, ini bisa dimanfaatkan ke depan untuk mendapatkan kepercayaan investor masuk ke Indonesia," kata Wimboh, Rabu (5/6/2019).
Menurutnya, Indonesia masih perlu menarik lebih banyak investasi asing (foreign direct investment) dan memperkuat portofolio investasi.
Dari sisi industri keuangan, Wimboh mengatakan akan memberikan dorongan dari industri perbankan dan pasar modal dengan berbagai instrumen untuk mempercepat efek berganda dari infrastruktur yang telah dibangun.
Dengan begitu diharapkan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan masif dapat segera dinikmati oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah serta masyarakat umum di daerah.
"Jalan tol dan bandara sudah banyak yang jadi seperti bandara Kulonprogo, tinggal bagaimana mengarahkan pembangunan di daerah-daerah sekitarnya bisa lebih cepat. Kami akan memberikan ruang yang lebih luas ke sektor pariwisata dan berbagai komoditas ekspor dan substitusi impor," katanya.
Penyaluran kredit yang lebih fokus ke sektor pariwisata dan usaha lainnya yang bertujuan ekspor diharapkan dapat mempercepat penambahan devisa, menghemat Dolar, mempercepat pembentukan lapangan kerja.
"Kalau memang pengusaha perlu berbagai kemudahan, kami siap melakukan itu demi mempercepat multiplier effect dan pengembangan infastruktur. Peran sektor keuangan sangat besar, makanya kami memberikan ruang yang lebih luas untuk mendorong prioritas tersebut. Sehabis Lebaran harus cepat digarap."