Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto menjadi pembicara dalam salah satu forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berjudul Micro, Small and Medium-sized Enterprises (MSME) Day 2019 yang diselenggarakan di Kantor Pusat PBB di New York, Amerika Serikat.
Bank BRI merupakan satu-satunya korporasi dari Indonesia yang diberikan kesempatan untuk berbicara di ajang tersebut dan Suprajarto menjadi CEO pertama dari Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk berbicara di forum tersebut pada Rabu (26/9/2019).
Dalam forum yang mengangkat tema “Entrepreneurship and Sustainable Development In Building Peaceful Societies” tersebut, Suprajarto berbicara mengenai pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh Bank BRI serta peran perseroan mendorong inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan perluasan layanan Bank BRI hingga ke daerah remote Indonesia, keberadaan lebih dari 400 ribu agen BRILink, Teras BRI Kapal, dan penggunaan satelit BRI atau BRIsat yang dapat memberikan jangkauan layanan perbankan hingga ke pelosok Indonesia.
Suprajarto mengatakan Bank BRI juga secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM agar mampu bersaing ke pasar global, salah satunya dengan diluncurkannya BRI Microfinance Center (BMC) yang merupakan Lembaga riset dan konsultasi untuk mendorong perkembangan bisnis UMKM.
“Tidak hanya memberikan akses berupa permodalan, Bank BRI juga berusaha mendorong pelaku UMKM agar naik kelas melalui program inkubasi serta teknologi,” tutur Suprajarto seperti disampaikan lewat keterangan resmi, Kamis (27/6).
Suprajarto juga memaparkan peran Bank BRI dalam menjalankan fungsi sebagai agent of development melalui dukungan terhadap program BUMDes serta Kewirausahaan Pertanian.
Saat ini Bank BRI telah melakukan pendampingan terhadap lebih dari 19.000 BUMDes di 152 kota di seluruh Indonesia. Sementara untuk program Kewirausahaan Pertanian, Bank BRI telah menginisiasi program ini di 54 kota.
“Tujuan utama dari program Kewirausahaan Pertanian yakni mendorong para petani untuk menjalankan usahanya dengan lebih professional sehingga memiliki daya tawar yang lebih baik. Selain itu program ini juga diharapkan mampu memperkenalkan praktik bertani yang modern dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan terhadap para petani,” kata Suprajarto.
Forum MSME Day 2019 ini diikuti oleh perwakilan dari 85 negara anggota ICSB yang merupakan organisasi non-profit global yang berdiri sejak tahun 1955.
Forum tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk membangun kewirausahaan dan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDG) yang dicanangkan oleh PBB.
Forum ini digelar selama 2 hari dan dibuka secara langsung oleh ICSB Executive Director, Ayman Eltarabishy dan Chantaline Carpentier, Chief UNCTAD New York.