Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Beban Usaha, Laba Asuransi Bintang Tumbuh 43,73 Persen

Emiten asuransi dengan kode saham ASBI ini membukukan laba bersih senilai Rp5,78 miliar, tumbuh 43,73% (year-on-year/yoy).
Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk. Hastanto Sri Margi Widodo (dari kanan), Owner Hotel Mercure Palu Son Djaelangkara dan Darmawan Lyanto (kiri) berbincang di sela-sela pembayaran klaim gempa bumi Palu, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk. Hastanto Sri Margi Widodo (dari kanan), Owner Hotel Mercure Palu Son Djaelangkara dan Darmawan Lyanto (kiri) berbincang di sela-sela pembayaran klaim gempa bumi Palu, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Bintang Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 43,73% pada akhir semester I/2019 dengan didukung oleh penurunan signifikan dari beban usaha.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited per 30 Juni 2019, emiten asuransi dengan kode saham ASBI ini membukukan laba bersih senilai Rp5,78 miliar. Realisasi itu bertumbuh 43,73% (year-on-year/yoy) sebab pada akhir semester I/2018 laba tahun berjalan perseroan tercatat senilai Rp4,02 miliar.

Presiden Direktur Asuransi Bintang (ASBI) HSM Widodo mengakui bahwa realisasi laba tersebut cukup dipengaruhi oleh penurunan beban usaha. Pasalnya, pihaknya terus mengupayakan efisiensi, khususnya melalui pengaturan sumber daya manusia dan sistem renumerasi baru. Widodo menjelaskan dengan sistem remunerasi baru, karyawan dengan kinerja tinggi mendapatkan imbal hasil yang tinggi, sebaliknya pekerja dengan kinerja minim tersisih secara alamiah.

“Untuk peningkatan laba, memang sebagian besar didorong peningkatan faktor efisiensi melalui distribusi pekerjaan administratif ke daerah dengan UMR rendah dan juga sistem remunerasi variable 87,5%- 12,5% berbasis performa yang terbukti efektif,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (30/7/2019).

Efisiensi tersebut, jelasnya, memberikan dampak bagi laba perusahaan di tengah peningkatan klaim yang memengaruhi hasil underwriting perseroan.

Pada periode yang sama, premi bruto perseroan tumbuh sekitar 4,43% (yoy) menjadi Rp196,48 miliar. Bila dirincikan, maka per 30 Juni 2019 premi bruto ASBI masih dominan bersumber dari asuransi kebakaran dengan realisasi senilai Rp87,10 miliar.

Lini bisnis kendaraan bermotor dan aneka menyusul dengan masing-masing kontribusi premi bruto senilai Rp40,89 miliar dan Rp37,30 miliar. Selebihnya, premi bruto perseroan bersumber dari lini bisnis rangka kapal, pengangkutan dan rekayasa.

Namun, hasil underwriting ASBI turun 19,72% (yoy) menjadi Rp51,57 miliar, seiring dengan peningkatan klaim bruto hingga 107,73% (yoy) menjadi Rp104,55 miliar.

Di sisi lain, hasil investasi bersi perusahaan asuransi kerugian ini bertumbuh 23,98% (yoy) menjadi Rp6,31 miliar. Beban usaha ASBI pun turun signifikan, yakni 22,20% (yoy) menjadi Rp50,92 miliar. Alhasil, perseroan mampu membukukan laba pada akhir semester II/2019.

“Peningkatan klaim bruto memang terjadi terutama terkait dengan gempa Palu,” kata Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper