Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ustaz Yusuf Mansur Sebut BRI Minat Beli Saham Paytren

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. diketahui mengincar sekitar 10% saham Paytren, layanan keuangan digital yang didirikan oleh dai kondang Yusuf Masur. Proses pembelian PT Veritra Sentosa Internasional, pemilik brand Paytren, telah mendapatkan lampu hijau dari Bank Indonesia. 
(Dari kiri ke kanan) Direktur Utama Paytren Hari Prabowo, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy, Dirut BRIsyariah Ngatari, Komisaris Paytren Ustadz Yusuf Mansur, Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi, dan Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah Kokok Alun Akbar berfoto bersama usai penandatanganan kerja sama antara BRIsyariah dengan Paytren di Jakarta, Rabu (18/9/2019)./Istimewa
(Dari kiri ke kanan) Direktur Utama Paytren Hari Prabowo, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy, Dirut BRIsyariah Ngatari, Komisaris Paytren Ustadz Yusuf Mansur, Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi, dan Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah Kokok Alun Akbar berfoto bersama usai penandatanganan kerja sama antara BRIsyariah dengan Paytren di Jakarta, Rabu (18/9/2019)./Istimewa

Bisnis.comJAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. diketahui mengincar sekitar 10% saham Paytren, layanan keuangan digital yang didirikan oleh dai kondang Ustaz Yusuf Masur. Proses pembelian PT Veritra Sentosa Internasional, pemilik brand Paytren, telah mendapatkan lampu hijau dari Bank Indonesia. 

Menurut Yusuf, saat ini kedua perusahaan dalam proses uji tuntas atau due dilligence. “Yang dijual tidak banyak, 5% sampai maksimum 10%. Tidak sampai 25%,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu. 

Selanjutnya, BRI akan memiliki ruang untuk menambah modal di Paytren. “Ketika Paytren diperbaiki dan diperbesar, nanti 6 bulan [BRI] review. Naik lagi sahamnya, dia beli lagi nanti next round,” tambah Yusuf.

Adapun Yusuf tidak menyebutkan tenggat waktu uji tuntas. Dia hanya mengatakan bahwa prosesnya cukup memakan waktu karena ada sejumlah kewajiban yang mesti dilengkapi oleh Paytren. Namun selanjutnya hal itu akan menjadi modal bagi perusahaan untuk mencari investor lain. 

Saat berita ini diturunkan, manajemen BRI belum memberikan keterangan. 

Sebelumnya, Bank Indonesia sempat menyatakan bahwa Paytren tidak boleh dilepas hingga 5 tahun ke depan. Namun, kata Yusuf, nyatanya diperbolehkan asal dalam prosesnya bank sentral terlibat. 

“Ketika saya lapor tentang BRI, mereka respons bagus banget, karena jaringan mereka [BRI] ada di mana-mana dan punya satelit sendiri,” tambahnya.

Yusuf melihat peluang besar dengan menjadi mitra strategis BRI. Visi dan misi perusahaan untuk membuat seluruh masyarakat Indonesia menjadi investor. 

Pasalnya di luar kantor cabang, BRI memiliki 600.000 agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian Paytren memiliki kesempatan mengakuisisi konsumen baru dengan kapasitas jaringan BRI tersebut. 

Selain mengandalkan mitra, Paytren sendiri telah memiliki peta jalan untuk berkerja sama dengan 250 kota/kabupaten sebagai alat pembayaran. Saat ini Lamongan, Jawa Timur secara resmi telah tercatat sebagai wilayah yang telah oleh digarap perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper