Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai remitansi atau uang yang dikirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menunjukkan perlambatan pertumbuhan secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2019.
Berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), seperti dikutip Bisnis pada Selasa (8/10/2019), nilai remitansi TKI tumbuh 2,11 persen yoy sepanjang kuartal II/2019, menjadi US$2,90 miliar. Realisasi ini di bawah capaian kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,11 persen yoy.
Angka pertumbuhan tersebut juga jauh di bawah tahun lalu. Remitansi TKI tercatat naik 23,61 persen yoy pada kuartal I/2018 dan meningkat 29,68 persen secara tahunan pada kuartal II/2018.
Melambatnya pertumbuhan remitansi TKI sepanjang semester I/2019 disebabkan berkurangnya pengiriman uang pekerja asal Indonesia di sejumlah kawasan.
BI mencatat remitansi TKI dari kawasan Asean turun 9,29 persen menjadi US$898 juta per akhir Juni 2019. Penurunan kiriman uang juga terjadi dari kawasan Amerika, yang mencapai 66,6 persen menjadi hanya US$2 juta, pada periode yang sama.
Sementara itu, kiriman uang dari TKI di kawasan Timur Tengah tercatat stagnan. Nilai remitansi pekerja migran asal Indonesia di sana tak berubah dari angka US$1,11 miliar pada akhir semester I/2019.
Baca Juga
Kenaikan remitansi hanya terjadi dari TKI di kawasan Asia, yang tumbuh 22,37 persen menjadi US$875 juta.