Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membukukan pertumbuhan kredit 9 persen secara tahunan pada kuartal ketiga tahun ini.
Perlambatan ekonomi menjadi penyebab fungsi intermediasi emiten berkode BMRI ini melemah, dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan perlambatan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan fungsi intermediasi industri perbankan secara keseluruhan.
Menjawab kondisi tersebut, perseroan pun mengambil langkah defensif dalam peningkatan kinerja kreditnya, dan hanya fokus pada bisnis-bisnis yang lebih berkelanjutan.
"Pertumbuhan kredit kita di kisaran 8%-9%, sama seperti industri," katanya usai acara Wirausaha Muda Mandiri 2019, Jumat (11/10/2019).
Akan tetapi, dia menjelaskan beberapa segmen masih menunjukkan pertumbuhan kredit yang cukup baik, yakni industri kelapa sawit turunan, fast moving consumer goods, properti untuk kelas menengah bawah dan kredit usaha mikro (KUR).
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan perlambatan kinerja pada tahun ini adalah kondisi yang terelakkan. Namun, dia menyampaikan perseroan akan melakukan kompensasi kinerja pada tahun depan. "Tahun depan itu akan kami tingkatkan lebih tinggi lagi. Tahun depan akan lebih baik." ucapnya.
