Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit OCBC NISP Masih Stagnan

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatat pertumbuhan kredit hingga kuartal ketiga 2019 terbilang stagnan. Hingga akhir tahun bank memproyeksi fungsi intermediasi masih berat.
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank OCBC NISP, di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank OCBC NISP, di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatat pertumbuhan kredit hingga kuartal ketiga 2019 terbilang stagnan. Hingga akhir tahun bank memproyeksi fungsi intermediasi masih berat.

“Perkiraan hingga akhir tahun akan single digit pertumbuhannya [kredit],” kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja kepada Bisnis, Rabu (23/10/2019).

Dia menjelaskan, kinerja fungsi intermediasi pada kuartal ketiga tahun ini tidak lebih baik dari kuartal sebelumnya. Pada kuartal II/2019, bank umum kelompok usaha (BUKU) III ini membukukan pertumbuhan kredit sebesar 2% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Parwati melanjutkan bahwa tantangan utama perseroan saat ini adalah kondisi makro ekonomi. Seperti diketahui, saat ini tekanan global terhadal ekonomi Tanah Air terbilang tinggi.

Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2019 fungsi intermediasi bank bermodal inti kurang dari Rp30 triliun hanya naik 0,1 persen yoy atau menjadi Rp2.521,9 triliun. Padahal portofolio kredit bank secara total tumbuh 8,6 persen yoy, menjadi Rp5.464,9 pada periode tersebut.

Kelompok bank bermodal inti paling pas-pasan, atau BUKU I melaporkan penurunan kredit sebesar 13,7 persen yoy menjadi Rp39,9 triliun. Utamanya hal ini disebabkan oleh kredit modal kerja dan kredit investasi yang masing-masing melorot 20 persen yoy dan 37,4 persen yoy.

BUKU III juga membukukan kondisi serupa. Pembiayaan bank umum konvensional bermodal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun ini turun 1,3 persen yoy menjadi Rp1.721,9 triliun.

Sementara itu BUKU II masih menorehkan angka positif pada pertumbuhan kreditnya. Namun, realisasi kenaikan intermediasi BUKU II masih di bawah industri, atau 6,3 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper