Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengungkapkan penyebab perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit hingga kuartal III/2019.
Menurut Direktur Kredit Bank Danamon Dadi Budiana, perseroan sepanjang tahun ini cenderung berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Sikap ini membuat pertumbuhan kredit perseroan hingga akhir September tumbuh 7% (year-on-year/yoy) menjadi Rp143,6 triliun.
“Memang kami cenderung hati-hati untuk tumbuh, menyalurkan kredit cenderung sangat selektif,” ujar Dadi usai paparan kinerja perseroan hingga kuartal III/2019, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Sikap selektif Bank Danamon muncul karena perseroan melihat pelaku usaha kecil menengah (UKM) banyak mengalami tekanan dari kondisi ekonomi setahun terakhir. Tekanan terhadap UKM disebut berdampak pada kinerja Bank Danamon, karena portofolio pembiayaan lembaga keuangan ini didominasi sektor tersebut.
Sebagai catatan, porsi kredit untuk UKM dan sektor komersial yang disalurkan Bank Danamon mencapai 60% dari total pembiayaan.
“Kalau perkembangan sejauh ini saya kira demikian [selektif hingga akhir tahun]. Tapi tentunya kami berharap dengan kondisi politik yang lebih stabil, kondusif, semoga ke depannya bisa lebih ada harapan,” ujarnya.
Meski pembiayaan Bank Danamon tumbuh, hal itu hanya naik tipis dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagai perbandingan, pada akhir September 2018 pembiayaan BDMN tumbuh 6% secara yoy.