Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank OCBC NISP Cetak Laba Rp2,2 Triliun per September 2019

PT Bank OCBC NISP Tbk. terus mempertahankan pertumbuhan yang positif hingga kuartal III/2019, yang ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun, naik 9% dari periode yang sama akhir tahun lalu sebesar Rp2,03 triliun.
Karyawati Bank OCBC NISP melayani nasabah, di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Karyawati Bank OCBC NISP melayani nasabah, di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. terus mempertahankan pertumbuhan yang positif hingga kuartal III/2019, yang ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun, naik 9% dari periode yang sama akhir tahun lalu sebesar Rp2,03 triliun.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan Pendapatan Non Bunga (non interest income).

Hingga kuartal III/2019, perseroan juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11% secara year on year (YoY). Komposisi dana murah tabungan dan giro alias current account saving account (CASA) mencapai 38% dari total dana yang terhimpun sedangkan deposito berkontribusi sebesar 62% terhadap total DPK Bank. 

Perkembangan tersebut ikut mendorong pertumbuhan total aset bank yang naik 7% (YoY) per September 2019 menjadi Rp175 triliun.

“Optimalisasi inisiatif digital untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih mudah, nyaman, dan simple bagi nasabah memberikan dampak positif terhadap kinerja Bank OCBC NISP, terutama pada pertumbuhan DPK dan pendapatan non-bunga. Kemudahan dalam membuka deposito, berinvestasi melalui beragam solusi wealth management dan transaksi valuta asing melalui aplikasi mobile banking kami, ONe Mobile mampu mendorong pertumbuhan positif bagi Bank,” kata Parwati, Senin (28/10/2019).  

Dari sisi penyaluran kredit, realisasinya mencapai Rp120 triliun (kredit bruto) pada akhir September 2019 yang diberikan dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian.

Hal ini membuat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) konsisten di bawah ketentuan yang berlaku yakni, NPL gross sebesar 1,8% dan NPL nett sebesar 0,8%.

Parwati melanjutkan bahwa potensi penyaluran kredit masih dapat dikembangkan sejalan dengan kecukupan permodalan. Posisi rasio kredit terhadap simpanan Loan to Deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 90,6% dan rasio kredit terhadap pendanaan atau Loan to Funding (LFR) sebesar 87,8%.

Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan menantang, Bank OCBC NISP terus berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dan layanan perbankan yang inovatif, didukung oleh optimalisasi digital.

“Pada pertengahan tahun 2019, kami menghadirkan layanan Nyala untuk menjawab aspirasi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dalam mengelola dan mengoptimalkan dananya. Layanan ini berbasis digital di mana hampir seluruh aktivitas perbankan dapat dilakukan melalui ONe Mobile dari Bank OCBC NISP,” tambah Parwati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper