Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Bidik Pertumbuhan Transaksi Kartu Kredit Dua Digit

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. meyakini sales volume dari transaksi kartu kredit akan mulai kembali bertumbuh dua digit menjadi 10%-12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kartu kredit BNI Style Titanium/bni
Kartu kredit BNI Style Titanium/bni

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. meyakini sales volume dari transaksi kartu kredit akan mulai kembali bertumbuh dua digit menjadi 10%-12% secara tahunan (year-on-year/yoy).

General Manager Divisi Bisnis Kartu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Okky Rushartomo Budiprabowo mengatakan sales volume transaksi kartu kredit BNI sepanjang 2019 lalu mengalami kenaikan kurang lebih 6% atau sekitar Rp41 triliun.

Segmen pendorongnya, yakni transaksi nasabah di segmen lifestyle experience terutama di kategori dining, travel dan hotel, serta e-commerce yang cukup mendominasi sepanjang tahun lalu.

"Tahun ini, sales volume kartu kredit BNI ditargetkan tumbuh optimis sebesar 10%-12% yoy. Strategi yang akan dilakukan agar target dapat dicapai yaitu dengan didukung oleh pertumbuhan jumlah akuisisi kartu kredit BNI," katanya kepada Bisnis, Minggu (5/1/2020).

Okky mengemukakan perseroan juga akan tetap fokus pada segmen transaksi lifestyle experience serta transaksi dengan ticket size yang besar seperti elektronik dan gawai, juga high-end fashion brands.

Sebelumnya, Okky menyebut perseroan akan menjalankan strategi, yaitu berkolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial atau tekfin guna mengejar target yang besar tahun ini.

"Ke depan bank tidak akan jor-joran promo meski promonya akan tetap jalan. Kami melihat adanya potensi kerja sama dengan tekfin, kalau kami lihat mereka banyak jualan inventory. Ke depan trennya seperti itu," tuturnya.

Okky mengutarakan, strategi lainnya untuk mendorong pertumbuhan volume transaksi yang lebih tinggi pada 2020, yakni dengan menerapkan sistem aplikasi yang lebih fleksibel.

Perseroan mulai dari awal tahun 2020 akan menerapkan digital signature, yaitu fitur tanda tangan yang dilakukan secara digital. Okky menjelaskan, selama ini kendala yang dihadapi konsumen adalah proses pengajuan yang lama dengan diharuskannya presyaratan tanda tangan basah.

Perseroan menyatakan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia utnuk menggunakan fitur digital signature, sehingga kedepan proses aplikasi kartu kredit diklaim akan lebih nyaman dan aman. 

"Dengan begitu nasabah bisa apply kartu kredit dengan digital sign, jadi tidak perlu datang ketemu dengan sales, lebih mudah dan aman, juga kemungkinan fraud bisa berkurang karena langsung masuk ke aplikasi bank, customer juga bisa lebih nyaman," katanya.

Perseroan mengharapkan setidaknya ada penambahan sekitar 1.000 nasabah baru yang menggunakan digital signature setiap bulannya. Secara total, perseroan menargetkan penambahan 400.000 keping kartu kredit baru pada 2020.

Saat ini, perseroan mencatat jumlah kartu kredit BNI yang telah terdistribusikan sebanyak 1,86 juta keping kartu. Hingga November 2019, keping kartu yang bertambah sebanyak 360.000 kartu dengan target sebanyak 400.000 keping kartu.

Selain itu, Okky menambahkan pada 2020, perseroan akan lebih menyasar ke captive market dengan memanfaatkan institusi yang bekerja sama dengan perseroan, juga melalui nasabah payroll BNI, sehingga potensi approval kartu kredit juga bisa lebih tinggi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper