Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut : Investasi di Indonesia Ada Masalah, Datangi Saya

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menjanjikan mengawal setiap komitmen penempatan modal di Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan (kiri)./Bisnis-Rinaldi M. Azka
Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan (kiri)./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA – Undang-undang Cipta Lapangan Kerja diyakini akan memperbaiki minat investor menempatkan uangnya di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dalam aturan yang dikenal dengan undang-undang omnibus law atau beleid sapu jagad itu maka kasus suap seperti yang terjadi pada perizinan proyek seperti Meikarta tidak akan terjadi lagi.

Kasus suap yang terjadi pada proyek Meikarta. menurutnya, berkaitan dengan pungutan liar yang dilakukan oleh pejabat daerah setempat. Peluang ini karen masih adanya sisi regulasi yang abu-abu.

"Jika kamu [investor] punya masalah datangi saya, staf saya. Kita akan akomodasi, kalian [investor] tidak perlu bayar ini itu," kata Luhut dalam Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Luhut menyebutkan pihaknya baru saya mendapatkan komitmen investasi dari Amerika Serikat melalui US International Development Finance Corporation (DFC) atau Bank Pembangunan Amerika Serikat. Realisasi investasi ini akan menambah penanaman modal asing di Indonesia.

Luhut yang masa mudanya merupakan tentara aktif itu juga membanggakan komitmen investasi dari Uni Emirat Arab. Perjanjian komitmen investasi Indonesia dengan negara timur tengah senilai US$6,8 miliar itu mencakup sejumlah proyek strategis.

Ia menambahkan fokus pemerintah adalah investasi di sektor hilirisasi tambang. Hilirisasi tambang yang saat ini sedang dilakukan misalnya pabrik baterai litium yang berada di Morowali dan Halmahera Utara.

"Mayoritas hilirisasi daerah timur, kita perbaiki kualitas pendidikan di daerah timur, kita akan bangun politeknik," katanya.

Kepala BPKPM Bahlil Lahadalia optimistis investasi pabrik baterai litium di Morowali dan Maluku Utara tersebut dapat berjalan. Nantinya, Indonesia akan membuka peluang investasi hilirisasi ke sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Jepang akan dibuka Indonesia.

Seperti diketahui, investasi di dua pabrik baterai litium tersebut dilakukan oleh China.

"Ketika ini mampu kita lakukan [hilirisasi tambang], dunia akan tergantung pada Indonesia. Apakah bisa? sudah hampir pasti barang ini jalan, Morowali dan Maluku Utara sudah masuk pabrik litium. Nantinya tidak hanya akan dikuasai satu negara [China], Korea, dan Jepang juga akan kita masukkan," katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper