Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Tumbuh, OJK Klaim Industri Asuransi Masih Positif

OJK mencatat sepanjang 2019 premi asuransi komersial yang dikumpulkan mencapai Rp281,2 triliun atau bertumbuh 8,0 persen dengan premi asuransi jiwa sebesar Rp179,1 triliun serta premi asuransi umum/reasuransi sebesar Rp102,1 triliun.
Direktur Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo. /Bisnis.com
Direktur Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan mencatat pertumbuhan industri asuransi hingga 2019 masih positif dan memiliki daya tahan yang baik. Salah satu sektor di industri keuangan non bank (IKNB) ini pun diyakini tetap memiliki prospek ke depan yang signifikan.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menjelaskan data otoritas mencatat sepanjang 2019, premi asuransi komersial yang dikumpulkan mencapai Rp281,2 triliun atau bertumbuh 8,0 persen (year-on-year/yoy), dengan premi asuransi jiwa sebesar Rp179,1 triliun (naik 4,1 persen yoy) serta premi asuransi umum/reasuransi sebesar Rp102,1 triliun.

"Hal ini didukung permodalan industri asuransi yang terlihat dari Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 345,35 persen dan 789,37 persen, lebih tinggi dari threshold 120 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/2/2020).

Demikian pula aset industri asuransi (asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi dan asuransi wajib) juga tumbuh positif 5,91 persen (yoy) dari Rp862,8 triliun pada 2018 menjadi Rp913,8 triliun pada Desember 2019. Jika ditambah dengan BPJS, maka angkanya menjadi Rp1.370,4 triliun.

Hal ini memperlihatkan industri asuransi masih tumbuh secara positif di tengah upaya penyehatan dan proses hukum Asuransi Jiwasraya. Nilai aset asuransi Jiwasraya tercatat sebesar Rp22,03 triliun atau sekitar 1,6 persen dari total aset industri asuransi.

"Nilai aset Asuransi Jiwasraya ini sekitar 0,19 persen dari total aset industri jasa keuangan yang sekitar Rp11.300 triliun," ujarnya.

OJK juga menilai industri asuransi masih memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berperan lebih signifikan bagi perekonomian nasional mengingat dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia, saat ini baru 12,08 persen yang terlayani produk asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper