Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Astra (ASII) Setelah Aviva Undur Diri dari Asuransi Astra Life

Laporan keuangan Astra Life menunjukan perusahaan masih dalam keadaan merugi.
GM Head of Corporate Communication PT Astra International Boy Kelana Soebroto memberikan paparan saat diskusi pada acara Bisnis Indonesia Communication Forum 2019 di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
GM Head of Corporate Communication PT Astra International Boy Kelana Soebroto memberikan paparan saat diskusi pada acara Bisnis Indonesia Communication Forum 2019 di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Internasional Tbk. (ASII) menyebutkan menyiapkan khusus bagi Astra Life setelah sepenuhnya menguasai perusahaan asuransi jiwa PT Astra Aviva Life.

Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra menyebutkan proses akuisisi tengah berjalan. Menurutnya perusahaan akan menyerap seluruh saham Aviva dalam asuransi jiwa PT Astra Aviva Life (Astra Life).

“Hingga saat ini, Astra fokus untuk menuntaskan akuisisi tambahan 50% saham Astra Life,” kata Boy, Minggu (8/3/2020).

Menurutnya setelah akuisisi rampung, maka Astra akan terus mengembangkan perusahaan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Astra akan terus mengembangkan dan mendukung Astra Life untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan semula,” katanya.

Astra Life merupakan perusahaan patungan antara grup Astra dan grup Aviva dari Inggris. Dua konglomerasi raksasa ini menguasai saham perusahaan dengan komposisi sama besar yakni 50:50. Perusahaan patungan ini resmi beroperasi pada Agustus 2014 lalu.

Sebelumnya, pada Jumat (6/3/2020) waktu Inggris, Aviva Plc, mengumumkan akan melepas seluruh sahamnya di Astra Life. Pelepasan ini sekaligus membuat perusahaan keluar dari Indonesia.

“Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal IV/2020,” jelas Sarah Swailes, Group Financial and Corporate Communications Aviva dalam keterangan resminya, yang dikutip Minggu, (8/3/2020).

Lebih lanjut disebutkan pembeli kepemilikan Aviva adalah Astra Internasional (ASII). Aviva juga memutuskan tidak memperpanjang investasinya di Indonesia. Perusahaan akan keluar dengan seluruh dana yang diraihnya dari penjualan ini. Meski begitu perusahaan tidak menyebutkan besaran nilai penjualan dalam transaksi ini.

Dalam laporan keuangan Astra Life per Desember 2019, perusahaan memiliki aset Rp5,9 triliun. Jumlah ini tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5 triliun.

Meski aset tumbuh, perolehan premi perusahaan pada tahun lalu mengalami penurunan. Tercatat pendapatan premi bersih menyusut dari Rp3,5 triliun menjadi Rp3,1 triliun atau  turun 11,4 persen.

Saat yang sama perusahaan mencatatkan beban naik tipis. Pada 2019 beban keuangan Astra life sebesar 2,52 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,50 triliun.

Dengan kinerja ini, pada 2019 lalu kembali mencatatkan rugi sebesar Rp77,35 miliar. Jumlah ini membaik dibandingkan rugi pada 2018 sebesar Rp181,23 miliar.

Perbaikan laba ini membuat tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC) perusahaan menguat tajam. Pada 2018 RBC Astra Life sebesar 313 persen. Sedangkan tahun lalu meningkat menjadi 726 persen.

Jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang menetapkan RBC minimal perusahaan asuransi sebesar 120 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper