Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI: Kepanikan Turun, Meski Masih Tinggi

Kepanikan di pasar global yang selama ini mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah sudah mulai menurun.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pergerakan rupiah hari ini membaik setelah beberapa hari sebelumnya terkontraksi akibat sentimen negatif virus Corona (Covid-19).

Dia menuturkan terus memantau pergerakan ekonomi global dan nasional di tengah berlangsungnya wabah pandemik Covid-19.

"Kepanikan turun, meski masih tinggi. [Sentimen negatif] di Amerika Serikat dan Eropa masih terjadi," ujarnya saat siaran langsung melalui Channel YouTube BI, Selasa (23/3/2020).

Sentimen negatif tersebut, lanjutnya, masih berlangsung lantaran masifnya penyebaran virus Corona di negara maju, seperti Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Untuk itu, Perry menuturkan akan terus memantau dan memastikan langkah-langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).

Dia mengungkapkan total aliran modal asing yang keluar (capital outflow) sejak merebaknya wabah Covid-19 mencapai Rp125,2 triliun yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).

Menurutnya, capital outflow terbesar berasal dari SBN sebesar Rp112 triliun. Sementara itu, dana yang keluar di pasar saham mencapai Rp9,2 triliun.

"Kondisi capital outflow sebagian besar terjadi pada Maret, yaitu Rp104,7 triliun dari total Rp125,2 triliun," ungkapnya.

Berdasarkan laporan Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir terapresiasi 75 poin atau 0,45 persen ke level Rp16.500 per dolar AS pada perdagangan Selasa (23/3/2020).

Sementara itu, kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di posisi Rp16.486 per dolar AS, menguat 0,7 persen dari perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.608 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper