Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang remitansi, Zendmoney mengumumkan pendekatan biaya yang relatif flat untuk memudahkan pekerja migran mengirim uang ke tanah air.
Bong Defendy, CEO dan Co-Founder Zendmoney mengatakan bahwa ditengah kondisi pandemi, kebutuhan akan layanan transfer dana yang cepat, lebih terjangkau dan aman menjadi lebih krusial, terutama bagi para PMI yang sedang berada di luar negeri. Kebutuhan remitansi yang terjangkau juga memudahkan bagi usaha kecil dan menengah.
“Memahami situasi sulit saat ini, Zendmoney mengambil langkah yang berbeda dengan konsisten memberikan biaya pengiriman dengan pendekatan flat fee sehingga terjangkau bagi semua pengguna,” ujarnya lewat teleconference dengan Bisnis, Kamis (16/4/2020).
Menurut data Bank Indonesia jasa remitansi di Tanah Air secara berkelanjutan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
“Tahun lalu bernilai US$ 10,971 miliar yang setara dengan Rp 153,6 triliun. Metode konvensional mendominasi sektor remitansi, dimana hal ini mendorong kami mengoptimalisasi teknologi untuk memudahkan PMI dan UKM,” terangnya.
Defendy mengatakan bahwa flat fee merupakan salah satu poin pembeda pihaknya dengan penyedia jasa lain. Saat ini di tengah industri keuangan biaya jasa remitansi menetapkan tarif transfer berdasarkan persentase dari nilai yang dikirim.
Baca Juga
“Adapun kami menerapkan tarif flat fee, karena paham kebanyakan pengguna kami merupakan para PMI dan UKM yang mungkin akan terbeban dengan biaya transfer yang berdasarkan persentase nilai dana yang ditransfer” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) juga merupakan sektor penguna Zendmoney sejalan dengan visi Zendmoney dalam mendukung UKM. Dengan semakin berkembangnya sektor manufaktur di Indonesia, perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan layanan remitansi yang dapat membantu proses ekspor dan impor oleh para UKM di Indonesia.
“Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan layanan bagi para teman teman UKM di Indonesia agar bisa mendapatkan jasa layanan remitansi yang lebih terjangkau. Kami juga sedang berusaha untuk membuka koridor baru agar bisa membantu teman teman TKI di negara lain, dan juga mengembangkan model bisnis untuk remitansi outbond,” tutupnya.