Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Perbankan Indonesia: Kuartal I/2020, Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Melambat

Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan kuartalan kredit baru pada kuartal I/2020 mengalami perlambatan, tercermin dari saldo bersih tertimbang yang hanya sebesar 23,7%.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan kuartalan kredit baru pada kuartal I/2020 mengalami perlambatan, tercermin dari saldo bersih tertimbang yang hanya sebesar 23,7%.

Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yakni kuartal IV/2019, dengan perolehan saldo bersih tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 70,6%. Perolehan SBT pada kuartal I/2020 juga lebih rendah dari realisasi periode sama tahun lalu yang sebesar 57,8%.

“Berdasarkan jenis penggunaannya, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru bersumber dari seluruh jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada jenis kredit konsumsi,” demikian ditulis Bank Indonesia dalam rilis hasil Survei yang dikutip Bisnis, Kamis (16/4/2020).

Secara khusus untuk kredit investasi, pada kuartal IV/2019, SBT kredit investasi sebesar 70,3%, turun menjadi hanya 15,1% pada kuartal IV/2020. Senada, SBT kredit modal kerja menurun dari 65% pada kuartal IV/2019 menjadi 16,7% pada kuartal I/2020.

Penurunan terdalam yakni pada jenis kredit konsumsi di mana SBT permintaan kredit konsumsi turun menjadi minus 7,6% pada kuartal I/2020 dari posisi periode sebelumnya yang sebesar 75,8%.

Penurunan permintaan kredit konsumsi terutama terjadi pada kredit multiguna dan kredit tanpa agunan. Sementara itu, permintaan kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit kendaaran bermotor, dan kartu kredit tercatat tumbuh melambat.

Secara sektoral, penuruan SBT pertumbuhan kredit baru terjadi hampir pada seluruh sektor dengan penurunan terbesar pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, dan sektor jasa kesejatan dan kegiatan sosial.

Pada kuartal I/2020, persentase jumlah responden dengan realisasi kredit baru di bawah target deviasi di atas 5% sebesar 60% atau lebih tinggi dari periode sebelumnya. Dari sisi penggunaan, meningkatnya jumlah responden yang mengalami deviasi kredit terjadi pada jenis kredit modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper