Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Bakal Kesulitan Terbitkan Obligasi

Perbankan akan kesulitan untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini lantaran kondisi pasar investasi yang lesu.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan akan kesulitan untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini lantaran kondisi pasar investasi yang lesu.

Pengamat Ekonomi dari Perbanas Institute Piter Abdullah mengatakan di tengah kondisi saat ini, bank berupaya menjaga likuiditas yang memadai dengan menerbitkan obligasi atau bertumpu pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Hanya saja, beberapa bank sulit untuk mengharapkan pertumbuhan DPK, apalagi ada kecenderungan bunga deposito yang menurun.

Di sisi lain, penerbitan obligasi sebagai bentuk alternatif pendanaan, pun sulit dilakukan akibat kondisi pasar investasi yang sedang lesu.

“Siapa yang akan beli, masyarakat sedang kesulitan juga dan lebih memilih memegang cash daripada berinvestasi pada surat obligasi yang berisiko. Kalaupun dipaksakan pasti mintanya bunga obligasi yang lebih besar,” katanya kepada Bisnis, Senin (27/4/2020).

Piter mengakui, ada bank yang memang sangat membutuhkan likuiditas dan tidak bisa berharap dari DPK. Bank tersebut biasanya berada pada bank umum kelompok usaha (BUKU) I, BUKU II, dan BUKU III. Adapun, bank yang beraset besar atau kelompok BUKU IV cenderung lebih mampu menghimpun DPK.

Bank yang tidak mampu menghimpun DPK, akan memilih menerbitkan obligasi, meskipun dengan bunga kupon yang lebih tinggi. “Saat ini semua bank khawatir dengan masalah likuiditas,” katanya.

Salah satu bank yang menghimpun dana dari pasar modal lewat penerbitan obligasi yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Awal April 2020, emiten bersandi BMRI ini melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap I  2020 dengan target indikatif Rp1 triliun. Adapun, rencana target dana yang ingin dihimpun perseroan secara keseluruhan dalam PUB II Bank Mandiri adalah Rp20 triliun.

Direktur Treasury, International Banking & Special Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan penerbitan obligasi tersebut untuk memperkuat struktur pendanaan perseroan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis ke depan.

“Sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk terus mendukung berbagai program nasional pemerintah, kami senantiasa memperkuat struktur funding, terutama di tengah tantangan pandemi Corona dan ketidakpastian global,” kata Darmawan beberapa waktu lalu.

PUB II Tahap I diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun, dan Seri B  bertenor 7 tahun dengan kisaran kupon masing-masing sebesar 7,50%-8,60% dan 8,30%-9,40%.

“Untuk besaran kupon akan ditentukan berdasarkan penawaran yang masuk dari calon investor. Tentu kami juga akan menggunakan tingkat pengembalian investasi pada Surat Berharga Negara serta suku bunga acuan Bank Indonesia dalam menentukannya,” jelas Darmawan.

Ada lima perusahaan penjamin emisi yang terlibat yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Penawaran awal PUB II tahap I dilaksanakan pada 6-20 April 2020 dan penawaran umum diperkirakan pada 5-6 Mei 2020.  

Sebelumnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. juga menerbitkan obligasi lewat PUB II Tahap IV Tahun 2019 seri A bertenor 1 tahun dengan nilai Rp408,3 miliar dan tingkat bunga 7,75%. Selain itu, ada juga seri B sebesar Rp232,2 miliar dengan tingkat bunga 8,70 persen dan tenor tiga tahun.

Kemudian ada PT Bank CIMB Niaga Tbk. yang melakukan emisi PUB sukuk mudharabah I Tahap III dengan nilai emisi Rp1 triliun, dan PT Bank Victoria International Tbk. lewat PUB Obligasi Subordinasi II Tahap III sebesar Rp150 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper