Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyiapkan dana Rp12,15 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama libur Lebaran 2020.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan jumlah dana tersebut dianggarkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai yang diprediksi akan meningkat di H-5 hingga H+3 setelah Idulfitri atau kurang lebih 9 hari.
Pahala menjelaskan pada kondisi seperti saat ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan transaki online melalui mobile banking atau ATM bank.
Namun sebagian ada juga masyarakat yang memerlukan uang tunai karena ini manyangkut tradisi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perayaan Idul Fitri.
"Itulah mengapa kami tetap mengantisipasi untuk menjawab kebutuhan itu dan BTN sudah siapkan Rp12,15 Triliun yang dapat diakses langsung melalui ATM atau beberapa kantor cabang BTN yang buka secara terbatas," kata Pahala, Senin (18/5/2020).
Adapun, 30 persen dari dana yang disiapkan tersebut atau sekitar Rp3,64 triliun akan dialokasikan untuk ditempatkan di ATM.
Baca Juga
Sisanya sekitar Rp8,50 triliun akan dilokasikan untuk kesiapan kas di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Pahala menyampaikan beberapa kantor cabang BTN akan dibuka untuk melayani masyarakat namun tetap menyesuaikan dengan ketentuan layanan protokol kesehatan.
"Masyarakat masih ada yang mau datang ke bank dan kami tetap layani mereka dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," katanya.
Meski demikian, Pahala memprediksi akan terjadi lonjakan transfer dana lewat aplikasi digital banking. "Karena itu kami terus akan meningkatkan fitur dan performa digital banking BTN agar masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat dalam melakukan transaksi yang tidak harus datang ke bank," tuturnya.
Sebagai gambaran, selama pandemi Covid-19 berlangsung, perseroan mencatat transaksi mobile banking meningkat lebih dari 30 persen pada Maret 2020 dibanding posisi sama tahun lalu.
Tercatat jumlah transaksi melalui mobile banking BTN sebanyak 5,7 juta transaksi sementara tahun 2019 tercatat 4,3 transaksi.