Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2020: CIMB Niaga Finance Catat Pertumbuhan Aset 64 Persen

Pada kuartal I/2020, selain pertumbuhan aset, perolehan laba sebelum pajak juga meningkat.
Direktur CIMB Niaga Finance (dari kiri-kanan) Antonius Herdaru (Chief of Credit & Risk), Danis V Bimawan (Collection & Recovery Director), Ristiawan (President Director), M Imron Rosyadi Nur (Finance & Strategy director), dan Kurniawan Kartawinata (Sales & Acquisition Director) setelah peluncuran logo baru perusahaan di Jakarta, Senin (9/3/2020) / Bisnis - Arif Gunawan
Direktur CIMB Niaga Finance (dari kiri-kanan) Antonius Herdaru (Chief of Credit & Risk), Danis V Bimawan (Collection & Recovery Director), Ristiawan (President Director), M Imron Rosyadi Nur (Finance & Strategy director), dan Kurniawan Kartawinata (Sales & Acquisition Director) setelah peluncuran logo baru perusahaan di Jakarta, Senin (9/3/2020) / Bisnis - Arif Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) mencatat nilai aset perseroan senilai Rp4,3 triliun sampai akhir kuartal I/2020. Pencapaian ini mengalami pertumbuhan sebesar 64 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019 lalu yang mencapai Rp2,6 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan selain pertumbuhan aset, perolehan laba sebelum pajak juga meningkat.

"Profit before tax (PBT) CIMB Niaga Finance meningkat menjadi Rp91,9 miliar per 31 Maret 2020, naik 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 senilai Rp69,2 miliar," ujarnya Jumat (29/5/2020).

Secara kinerja, sampai 31 Maret 2020, perseroan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp950 miliar, atau tumbuh 52,5 persen dari posisi Rp623 miliar pada periode sama 2019.

Ristiawan menjelaskan kinerja tersebut merupakan hasil dari strategi dan inisiatif yang dilakukan di berbagai aspek dengan tetap diimbangi prinsip kehati-hatian, mengutamakan kualitas pembiayaan serta customer experience.

Sejalan dengan perbaikan pertumbuhan kredit yang dicapai sesuai target pada kuartal pertama, rasio pembiayaan bermasalah juga membaik.

"Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) di bawah rata-rata industri, yaitu sebesar 0,95 persen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper