Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kans Bank Kecil Lolos dari Lubang Jarum Pandemi Covid-19 Menurut Bos BCA

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan saat kondisi normal pun, bank BUKU I kesulitan dalam memberikan layanan digital.
Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja menjawab pertanyaan saat halalbihalal bersama media di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja menjawab pertanyaan saat halalbihalal bersama media di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Berbeda dengan bank besar, kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) I, atau yang bermodal inti di bawah Rp1 triliun, memiliki tantangan yang cukup besar dalam melayani nasabah di tengah pandemi Covid-19. 

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan saat kondisi normal pun, bank BUKU I kesulitan dalam memberikan layanan digital. Bank kecil memang masih bisa bergabung dengan bank besar dalam memberikan layanan Automatic Teller Machine (ATM).

Hanya saja, layanan digital tidak memiliki sarana co-branding seperti ATM. Hal ini pun membuat bank besar belum bisa membantu bank kecil terkait kemudahan layanan transaksi secara digital.

"ATM masih bisa join, tidak usah beli mesin ATM, tapi di giral belum bisa begitu, belum ada sarana co-branding dengan baik lain. Kita yang besar belum bisa bantu berikan fasilitas digital ke bank kecil," katanya dalam Live Webinar Perbankan bersama LPS dan BCA yang digelar oleh Bisnis Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, lantaran hal tersebut Bank BUKU I sebaiknya tidak agresif dalam memberikan pinjaman. Aliran kas yang ada saat ini paling tidak bisa menutupi biaya operasional dan menghasilkan keuntungan.

Bank kecil pun diminta untuk tidak terlalu mengejar penyaluran kredit karena bisa saja meningkatkan biaya. Ketersediaan likuiditas juga harus dijaga agar profitabilitas tidak tergerus.

"Asalkan balance dijaga, saya kira aman, jangan harap profit bertambah. Asal tidak rugi, equity tidak tergerus adalah pilihan baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper