Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debitur Ritel Lambat Bayar Kredit, Begini Dampaknya Ke Bank Mandiri

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan keterlambatan yang masuk dalam status kolektibilitas 2 atau dalam perhatian khusus tersebut merupakan imbas pandemi Covid-19.
Aktivitas layanan perbankan di Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Aktivitas layanan perbankan di Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Keterlambatan pembayaran kredit melebihi tanggal jatuh tempo pada debitur segmen ritel mengakibatkan risiko kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengalami peningkatan.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan keterlambatan yang masuk dalam status kolektibilitas 2 atau dalam perhatian khusus tersebut merupakan imbas pandemi Covid-19. Segmen ritel mulai merasakan dampak pandemi Covid-19, tetapi hingga saat ini kreditnya belum direstrukturisasi.

Pada akhir Maret 2020, risiko kredit atau loan at risk (LaR) Bank Mandiri adalah sebesar 11,08% dengan nominal Rp87,1 triliun. Rasio ini meningkat dari posisi Maret 2019 yang mencapai Rp69,7 triliun dengan rasio LaR 10,19%.

"Peningkatan LaR ini terjadi karena adanya keterlambatan pembayaran (kolektibilitas 2) debitur segment retail," katanya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, saat ini, fokus Bank Mandiri memang tidak mengejar pertumbuhan kredit di masa pandemi tetapi akan lebih kepada menjaga kualitas aset dengan fokus pada kredit yang direstrukturisasi  akibat dampak covid-19.  

Di samping itu Bank Mandiri membangun cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebagai antisipasi adanya penurunan kualitas kredit dengan tetap mempertahankan profitabilitas Bank.

"Harapannya, hal ini dapat mengurangi dampak dari penurunan kualitas aset di masa depan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper