Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi BCA Kucurkan Kredit saat Pandemi Corona

BCA tetap berkomitmen memberikan kredit kepada sektor riil di tengah masa pandemi.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. berkomitmen menyalurkan kredit kepada sektor riil untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi virus corona.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam memberikan kredit, pihaknya tidak hanya terpaku pada salah satu sektor. Pasalnya, perlu didalami kondisi masing-masing debitur di tengah penyebaran virus corona.

"Kami tidak terpaku pada satu sektor, tergantung [kondisi] nasabah juga," ujarnya dalam online meeting, Senin (13/7/2020).

Jahja menyebutkan misalnya untuk debitur di sektor wisata, seperti bisnis perhotelan dan restoran, yang mayoritas tertekan karena pandemi, bukan berarti tidak akan dibantu sama sekali. BCA akan melihat kondisi debitur, seperti reputasi yang dimiliki dan apakah ada bisnis lain yang mendukung arus kas.

"Jadi, selain sektor, kondisi satu persatu nasabah [dilihat] apakah meyakinkan bisa diberikan kredit kembali," jelasnya.

BCA melihat di masa pandemi saat ini, beberapa sektor perlu mendapatkan dukungan, seperti produsen mi instan atau bahan makanan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Perseroan juga tetap memberikan kredit kepada proyek-proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik atau power plant.

Jahja pun menyatakan berharap sektor usaha tidak mencatatkan koreksi pada kuartal III atau setelah memasuki masa transisi ke era new normal. Walaupun belum pulih 100 persen seperti kondisi semula, setidaknya bisnis mulai menggeliat.

"Kita harus melihat masa depan masih bagus, Pak Luhut menyampaikan akan ada investor yang besar di Batam dan Morowali. Ini artinya investor luar negeri masih percaya dengan Indonesia," kata Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper