Bisnis.com, JAKARTA — Hasil riset Sun Life Financial Inc. menunjukkan bahwa baru 50 persen responden pengusaha rintisan yang memiliki asuransi kesehatan pribadi dan 56 persen yang memiliki asuransi bagi karyawannya.
Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty menjelaskan bahwa survei tersebut digelar oleh Sun Life di wilayah Asia. Terdapat 240 keluarga pengusaha di Indonesia dan 1.300 keluarga di Asia yang menjadi responden survei itu.
Berdasarkan temuan Sun Life, hanya separuh responden pengusaha rintisan yang sudah memiliki asuransi kesehatan pribadi. Selain itu, 56 persen pemilik bisnis berkembang tersebut yang sudah memiliki asuransi kesehatan.
Sun Life menemukan adanya proteksi dari perusahaan terhadap pemegang posisi kunci (key person) karena berkaitan dengan kesehatan bisnis. Sebanyak 25 persen pengusaha rintisan dan 38 persen pemilik bisnis yang berperan sebagai key person tercatat memiliki asuransi kesehatan.
Meskipun begitu, baru 56 persen pengusaha rintisan yang memberikan asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi karyawan-karyawannya. Hal tersebut berbeda dengan 67 persen pengusaha matang yang sudah memberikan asuransi bagi pekerjanya.
"Survei ini menemukan bagaimana para pemilik usaha keluarga berusia matang melakukan persiapan dan mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi perusahaan, dan cenderung menerapkan rencana mitigasi terhadap risiko untuk membangun ketahanan bisnis mereka," ujar Elin pada Selasa (21/7/2020).
Temuan lain dari Sun Life yakni 73 persen pengusaha matang telah memiliki asuransi kesehatan pribadi dan 71 persen key man turut memiliki proteksi. Jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan pengusaha rintisan karena pengusaha matang dinilai telah lebih sadar akan risiko kesehatan, khususnya bagi para pemegang posisi kunci.
"Hampir semua pemilik bisnis yang disurvei di Indonesia melaporkan bahwa jika mereka, atau para key person menderita penyakit kronis dapat berakibat serius pada kelangsungan bisnis perusahaan. Namun, terdapat kesenjangan perlindungan kesehatan dan penyakit kritis antara pengusaha usia matang dibanding para pengusaha muda, khususnya ketika Covid-19 hadir," ujarnya.
Elin menjelaskan bahwa kesadaran terhadap proteksi meningkat dalam masa pandemi virus corona, seiring besarnya ancaman kesehatan bagi masyarakat. Hal tersebut menurutnya menjadi titik balik bagi masyarakat untuk mulai menggunakan asuransi untuk menjaga risiko finansial akibat pandemi Covid-19.