Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Loyo Jelang Weekend, BI: Outflow dari Pasar Saham Tembus Rp1,97 Triliun

Bank Indonesia (BI) merangkum perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut.
Karyawan menunjukan uang rupiah di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menunjukan uang rupiah di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan rupiah pada akhir pekan ini, Jumat (7/8/2020), bergerak melemah bersama sejumlah mata uang Asia seperti yuan dan lainnya.

Kendati demikian, rupiah sempat menguat setelah rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen. Hal ini dipicu oleh posisi market yang telah priced–in terhadap hasil dari laporan PDB.

Pada pukul 14.57 WIB, Jumat (7/8/2020), rupiah melemah 0,27 persen atau 40 poin ke level Rp14.625 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS pada pukul 15.17 WIB naik 0,37 persen menuju 93,132.

Bank Indonesia (BI) merangkum perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

• Perkembangan Nilai Tukar 3-6 Agustus 2020
Pada akhir hari Kamis, 6 Agustus 2020
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.580 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,76 persen.
3. DXY[1] melemah ke level 92,79.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 0,536 persen.

• Pada pagi hari Jumat, 7 Agustus 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.550 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,77 persen.

Sementara itu, BI mencatat aliran modal asing pada minggu pertama Agustus 2020 telah mencapai Rp890 miliar dengan inflow di pasar SBN sebesar Rp1,08 triliun dan outflow di pasar saham sebesar Rp1,97 triliun. Secara tahun kalender, inflow modal asing telah mencapai Rp143,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper