Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Asuransi Umum Catatkan Aset Rp163,05 Triliun pada Paruh Pertama

Berdasarkan Statistik Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari jumlah tersebut, senilai Rp77,01 triliun atau 47,23 persen di antara total aset merupakan aset investasi.
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi umum mencatatkan total aset senilai Rp163,05 triliun. Nilai ini menurun 2,62 persen (quartal-to-quartal/q-to-q) dibandingkan dengan posisi Maret 2020 senilai Rp167,44 triliun, saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia.

Berdasarkan Statistik Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari jumlah tersebut, senilai Rp77,01 triliun atau 47,23 persen di antara total aset merupakan aset investasi.

Aset itu ditempatkan dalam berbagai instrumen investasi, dengan penempatan tertinggi ada pada instrumen deposito senilai Rp24,66 triliun atau 32,02 persen dari total investasi.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Hastanto Sri Margi Widodo menjelaskan bahwa industri asuransi umum tidak terlepas dari dampak langsung dan tidak langsung pandemi Covid-19. Kontraksi ekonomi yang menyebabkan ketatnya likuiditas menjadi tantangan terberat industri.

Sebagai penunjang industri keuangan, investasi, dan perdagangan, asuransi menjadi bagian integral dari ekosistem dunia usaha untuk menghilangkan sebagian area risiko atau ketidakpastian yang ada. Oleh karena itu, dalam kondisi krisis industri asuransi harus tetap terjaga karena berperan menunjang industri lainnya.

"Dengan prinsip pooling dari pencadang risiko-risiko yang ada, semakin besar industri asuransi maka biaya pencadangan risiko atau premi akan semakin efisien. Besaran yang dapat diinvestasikan kembali kepada masyarakat juga akan semakin besar," ujar Widodo kepada Bisnis, Rabu (12/8/2020).

Menurutnya, salah satu hal yang sudah dilakukan industri asuransi umum yakni dengan mendukung relaksasi di industri pembiayaan dan perbankan. AAUI telah mengupayakan adanya perizinan kolektif untuk produk asuransi khusus perpanjangan at cost.

Upaya tersebut dapat menopang jalannya restrukturisasi kredit yang sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Perizinan kolektif itu pun meningkatkan ketahanan dari penyaluran kredit selain melalui asuransi kredit yang sudah ada sebelumnya.

Widodo menjelaskan bahwa penyaluran kredit bagi masyarakat merupakan salah satu langkah yang dapat menjaga perputaran roda perekonomian. Oleh karena itu, proteksi dari kredit itu harus tetap dijaga, sehingga industri asuransi umum harus terus tumbuh.

Dia pun menilai bahwa kondisi pandemi Covid-19 dapat menjadi titik tolak untuk meningkatkan penetrasi asuransi masyarakat yang masih sangat rendah. Proteksi terhadap berbagai risiko, baik objek fisik maupun jiwa, menjadi sangat penting dalam kondisi krisis saat ini.

"Kondisi beberapa kasus investasi asuransi yang ada saat ini menambah buruk kondisi yang ada. Berbagai langkah literasi publik akan sangat diperlukan untuk memperbaiki citra dan persepsi terhadap asuransi. Ini perlu dilakukan segera oleh para pelaku industri," ujar Widodo.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper