Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 1,5 Bulan, BRI Lampaui Target Penyaluran Dana PEN

Pada 25 Juni 2020, BRI mendapatkan penempatan dana senilai Rp10 triliun dari pemerintah dan ditargetkan meleverage dana tersebut sebesar tiga kali lipat dalam tiga bulan.
Pengunjung melintasi logo Bank BRI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (13/4)./Bisnis.com
Pengunjung melintasi logo Bank BRI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (13/4)./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah meleverage dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar tiga kali lipat lebih cepat dari yang ditargetkan pemerintah.

Pada 25 Juni 2020, BRI mendapatkan penempatan dana senilai Rp10 triliun dari pemerintah. Targetnya, BRI mampu meleverage dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat dalam tiga bulan.

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan realisasi kredit UMKM yang bersumber dari penempatan dana pemerintah telah mencapai Rp31,42 trilun kepada 733.274 debitur hingga 12 Agustus 2020.

Secara rinci, kredit disalurkan untuk segmen mikro KUR senilai Rp12,92 triliun kepada sekitar 509.547 debitur. Selanjutnya, untuk segmen mikro non-KUR senilai Rp9,78 triliun kepada 206.986 debitur. Serta, untuk kredit ritel menengah senilai Rp8,72 triliun kepada 16.741 debitur.

"BRI dapat [dana PEN] Rp10 triliun. Kami janji selama 3 bulan bisa menyalurkan 3 kali lipatnya. Per 12 Agustus kemarin, sudah melebihi dari target. Artinya, dalam waktu 1,5 bulan sudah tercapai [targetnya]," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (12/8/2020).

Menurutnya, realisasi penyaluran yang lebih cepat karena terbantu penerapan inovasi digital dalam prosesnya. BRI melakukan migrasi proses kredit mikro dari proses input manual menjadi full digital melalui BRISPOT.

BRISPOT merupakan aplikasi khusus para tenaga pemasar mikro BRI atau Mantri BRI untuk memproses pinjaman mikro. Melalui digitalisasi itu, proses pengajuan pinjaman hingga pencairan dapat dipangkas dari sekitar 14 hari menjadi kurang dari 2 hari.

Sunarso menyebut pengajuan kredit mikro meningkat dari Rp2,4 triliun menjadi sekitar Rp4 triliun setiap bulan. "Booking kredit mikro meningkat karena digitalisasi. Maka kemudian, kami bisa mencapai target itu [dana PEN]," imbuhnya.

Selain BRISPOT, jumlah transaksi melalui BRImo dan SMS banking meningkat sebesar 115 persen dan 22 persen selama pandemi. Begitu pula, volume transaksi melalui BRImo dan SMS banking meningkat sebesar 33 persen dan 22 persen selama pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper