Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. hari ini (2/9/2020) pukul 14.00 menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan.
RUPSLB ini sebagai tindak lanjut setelah Anggoro Eko Cahyo yang ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama BNI dalam RUPS Tahunan pada 20 Februari 2020, tidak lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Royke Tumilaar yang saat ini menjabat sebagai Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bakal menggantikan posisi Herry Sidharta sebagai Dirut BNI. Selain Royke, ada beberapa direksi dan eksekutif Bank Mandiri yang juga diboyong yakni Silvano Rumantir, Novita Widya Anggraini, serta Muhammad Iqbal.
Royke Tumilaar ditunjuk sebagai Dirut Bank Mandiri pada RUPLSB yang digelar pada 9 Desember 2019. Mengutip LHKPN pada Rabu (2/9/2020), kekayaan Royke Tumilaar per tanggal 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp88,20 miiar.
Dalam website Bank Mandiri, Royke meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1987, dan gelar Master of Business Finance dari University of Technology Sydney pada tahun 1999.
Royke bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN), yang merupakan warisan Bank Mandiri, di mana jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.
Pada tahun 2007, Royke mendapat promosi menjadi Group Head Regional Commercial Sales I sampai dengan Mei 2010, dan pada bulan Agustus 2009 merangkap sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas. Pada bulan Mei 2010, dia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta sampai dengan Mei 2011.
Pada bulan Mei 2011, Royke diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management. Saat ini Royke tidak memegang jabatan direktur di perusahaan publik lain.