Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Allianz Jadikan Pandemi sebagai Momentum Mendorong Penjualan Asuransi

Allianz terus melakukan sejumlah inisiatif produk di semua lini bisnis untuk menangkap peluang yang ada.
Nasabah berkomunikasi di dekat logo milik Allianz Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Nasabah berkomunikasi di dekat logo milik Allianz Indonesia di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia menilai bahwa kondisi pandemi Covid-19 merupakan momentum yang tepat untuk mendorong penjualan asuransi jiwa agar semakin banyak masyarakat yang terproteksi. Industri yang sempat turun kinerjanya pun diyakini akan kembali tumbuh.

Chief Marketing Officer Allianz Karin Zulkarnaen menjelaskan bahwa industri asuransi jiwa menghadapi masa yang menantang saat ini. Selain kondisi perekonomian yang membebani industri, masyarakat pun sangat membutuhkan proteksi asuransi karena adanya peningkatan risiko akibat Covid-19.

Dia pun menjelaskan bahwa dalam kondisi saat ini pihaknya terus melakukan sejumlah inisiatif produk di semua lini bisnis untuk menangkap peluang yang ada. Hal tersebut dilakukan di seluruh kanal penjualan Allianz, baik melalui agen, bancassurance, juga kanal digital agar proteksi bagi masyarakat bisa terus bertambah.

"Kami tetap yakin bahwa kebutuhan terhadap asuransi tetap tinggi di tengah pandemi. Untuk itu kami terus meningkatkan komunikasi terhadap produk dan pelayanan agar pertumbuhan bisnis semakin meningkat," ujar Karin kepada Bisnis, Senin (7/9/2020).

Dia menjelaskan bahwa kebutuhan asuransi tetap tinggi meskipun di tengah pandemi yang menekan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, komunikasi terkait produk dan pelayanan menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan bisnis.

Karin menjabarkan bahwa pada kuartal II/2020 Allianz mencatatkan capaian positif dengan perolehan premi Rp6,65 triliun. Jumlah tersebut meningkat 25,4 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan perolehan premi kuartal II/2019 senilai Rp5,21 triliun.

Perolehan premi itu berbeda dari kondisi industri secara keseluruhan pada kuartal II/2020, di mana berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) industri asuransi jiwa membukukan premi Rp79,4 triliun. Jumlah tersebut turun hingga 7,27 persen dibandingkan dengan total perolehan premi kuartal II/2019 sebesar Rp85,6 triliun.

Menurut Karin, kondisi pandemi ini pun merupakan momentum yang tepat bagi industri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan terhadap berbagai risiko. Seperti diketahui, tingkat literasi asuransi di Indonesia tak pernah menyentuh 5 persen, tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.

"Oleh karena itu, kami tetap fokus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi, serta mengkomunikasikan manfaat yang bisa diperoleh dari perlindungan yang kami berikan kepada nasabah dan masyarakat Indonesia, sehingga kami tetap dapat mempertahankan pertumbuhan bisnis," ujar Karin.

Menurutnya, edukasi tersebut harus disertai kemudahan akses dan layanan masyarakat terhadap produk-produk asuransi, khususnya melalui platform digital. Karin menjelaskan bahwa industri perlu mendorong pembelian polis asuransi jiwa dengan proses tatap muka secara digital, seperti melalui program eAZy di Rumah Aja yang diinisiasi Allianz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper