Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan proses penyaluran kredit dari penempatan uang negara yang dapat mencapai target dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan.
Adapun, BRI mendapatkan penempatan uang negara senilai Rp10 triliun pada 25 Juni 2020 dengan leverage penyaluran kredit Rp30 triliun. Pemerintah memberikan target kepada BRI untuk bisa menyalurkan kredit hingga tiga bulan lamanya yakni berakhir pada 25 September 2020.
Dalam perkembangannya penyaluran kredit dari penempatan uang negara tersebut dapat direalisasikan senilai Rp30 triliun pada pada 7 Agutus 2020. Kredit tersebut pun disalurkan kepada 695.750 debitur.
Menurutnya, penyaluran kredit yang cepat tersebut dapat terealisasi karena adanya bantuan mantri kredit BRI. Perseroan memiliki sebanyak 36.000 mantri yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tugas sebagai loan officer.
Setidaknya, dalam sehari, BRI bisa menyalurkan kredit senilai Rp900 miliar. Dengan jumlah 36.000 mantri, artinya satu petugas bisa mencairkan kredit hingga Rp30 juta dalam satu hari.
"(BRI) Dikasih Rp10 triliun pada 25 Juni, sebelum 30 Agustus 2020 sudah tersalurkan Rp30 triliun, kami punya data dashboard, adanya di samping ruangan saya, setiap data ada yang cairkan dana, misalnya Rp10 juta di Papua, itu terekam," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XI, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga
Dia memerinci penyaluran kredit dari hasil penempatan dana pemerintah terbagi atas sektor Mikro-KUR senilai Rp12,12 triliun yakni sebanyak 477.739 debitur. Kemudian sebanyak Rp9,53 triliun disalurkan kepada 201.628 debitur mikro non-KUR, dan yang terakhir sebanayak Rp8,53 triliun mengalir kepada 16.384 debitur kecil, ritel, dan menengah.
Dari sisi daerah penyebarannya, kredit tersebut disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia yang didominasi oleh wilayah Jawa.
Sunarso pun menjamin kredit tersebut disalurkan ke debitur UMKM karena nilainya berada di bawah Rp50 juta. Pasalnya, maksimal plafon penyaluran kredit kur mikro adalah senilai Rp50 juta sehingga kredit yang disalurkan mantri tersebut dipastikan tepat sasaran.
"Sehari cairkan kredit Rp30 juta, maka benar bisa Rp900 miliar, ya memang secara nasional, tetapi tetap saja wong kami yang salurkan, nanti juga ada BPK yang periksa," sebutnya.