Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah porsi pembiayaan sindikasi ke proyek Depo dan Stasiun LRT Jabodebek senilai Rp1,1 triliun. Dengan penambahan pembiayaan tersebut, secara total, komitmen pembiayaan yang telah diberikan Bank Mandiri dalam pembangunan LRT ini mencapai Rp4,6 triliun.
Total tambahan pembiayaan yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah senilai Rp4,2 triliun yang disalurkan oleh 15 bank sindikasi, salah satunya Bank Mandiri. Penambahan pembiayaan tersebut dilakukan lewat Penandatanganan Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek pada Jumat (18/9/2020).
Pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada 2017 senilai Rp18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk Kredit Modal Kerja.
Rencananya, LRT Jabodebek akan beroperasi 560 kali perjalanan per hari pada hari kerja dengan headway rata-rata 3 sampai 6 menit. Untuk mengakomodir kebutuhan mobilisasi masyarakat, KAI menyediakan 18 stasiun pemberhentian LRT Jabodebek. Setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari 6 kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis.
LRT Jabodebek diproyeksikan mampu melayani 116.000 pengguna per hari pada awal masa operasinya dan diharapkan meningkat menjadi 474.000 pengguna per hari pada 2071.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengungkapkan pihaknya sangat mendukung KAI dalam pembangunan proyek LRT ini karena proyek ini sangat strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat di wilayah jabodebek. Atas pembiayaan baru depo dan stasiun LRT ini, Bank Mandiri berperan sebagai kreditur sekaligus coordinating bank.
“Apalagi di masa pandemi seperti ini, keberlangsungan proyek infrastruktur strategis ini sangat penting untuk tetap menggerakkan roda perekonomian, mengingat banyak pelaku usaha yang terlibat dalam proses pembangunan LRT ini,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (18/9/2020).
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan adanya tambahan pinjaman ini diharapkan penyelesaian Depo dan Stasiun proyek LRT Jabodebek dapat segera terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
“Saya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek ini. Dengan dukungan penuh dari perbankan, kami optimis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. LRT Jabodebek akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan bogor, depok, dan bekasi, menuju ibukota," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (18/9/2020).
Menurutnya, penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen KAI dan perbankan dalam merampungkan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan 2022. Penandatanganan ini merupakan kolaborasi KAI dan perbankan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Diharapkan dengan adanya transportasi massal yang dapat diandalkan, dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat dalam beraktivitas sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional nantinya,” sebutnya.