Bisnis.com, JAKARTA - Isu pembobolan rekening Jenius dari PT Bank BTPN Tbk. kembali menjadi perbincangan di sosial media. Bermula dari untaian cuitan yang disampaikan oleh salah satu pengguna akun Twitter, sejumlah warganet ikut mengeluhkan pengalaman yang kurang menyenangkan yang dialami mereka terkait rekening digital tersebut.
Cuitan tersebut ditulis oleh Adiyat Hanif Kautsar lewat akunnya, @adihanif92, pada Jumat (18/9/2020). Dia mengisahkan, kejadian pembobolan dialami oleh temannya yang bernama Anggita Wahyuningtyas dengan jumlah dana yang cukup besar yakni di atas Rp50 juta.
Pembobolan itu berawal dari adanya panggilan telepon dari pihak penipu yang seolah-olah bertindak sebagai call-center Jenius sekitar 2 pekan yang lalu, tepatnya pada 7 September. Isi dari panggilan telepon tersebut menyebutkan adanya pembaruan system dan ada penggantian kartu ATM. Korban memberitahukan data diri.
"... Mungkin salah juga memberi tahu data diri dan mengakibatkan si pelaku bisa mengakses aplikasi Jenius dengan akun teman saya ini," tulisnya seperti dikutip Bisnis, Sabtu (19/9/2020).
Hanya dalam hitungan menit, si pelaku sudah menyedot uang milik korban dan kemudiana mentransfernya ke rekening lain yang juga sama-sama Jenius atas nama Lutfi Putri Mardiana. Setelah dilacak ternyata pemilik rekening tersebut tinggal di Lampung dan mengaku rekeningnya sedang di-hack oleh orang yang tidak dikenal. Pada hari yang sama, uang hasil curian dari akun rekening Jenius milik Anggita sudah dipindahkan ke dua rekening lain.
Baca Juga
Adiyat menyebutkan bahwa pembobolan rekening tersebut sudah diadukan kepada pihak BTPN, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta ke pihak polisi. Akan tetapi penipu masih belum dapat diciduk. "Yang kami sesalkan adalah tabungan jenis deposito bisa dengan mudah ditarik."
Thread yang dibuat Adiyat sejauh ini sudah di-retweet sampai 5.700 kali dengan balasan komentar sebanyak 517 kali dari pengguna Twitter.
Tangkapan layar cuitan pengguna akun Twitter terkait pembobolan dana deposito di akun Jenius, Sabtu (19/9/2020). /Ropesta Sitorus
Ini bukan kali pertama adanya laporan dari nasabah Jenius soal pembobolan akun maupun kasus penipuan perdagangan elektronik yang menggunakan akun BTPN Jenius.
Terkait hal tersebut, Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi mengatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan sistem keamanan berlapis untuk menjaga keamanan bertransaksi secara digital. Namun, dia mengingatkan bahwa pengguna juga perlu menjaga keamanan data-data seperti OTP, password, PIN dan data diri lainnya sehingga tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Jenius percaya bahwa keamanan bertransaksi digital merupakan tanggung jawab bersama antara penyedia layanan perbankan dan pengguna," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Pengguna Jenius, lanjutnya, diharapkan berhati-hati terhadap tindakan untuk mendapatkan data-data pribadi melalui social engineering dan modus lainnya seperti phishing, smishing, dan vhishing yang dilakukan dengan mengatasnamakan Bank atau penyedia layanan keuangan lainnya.
BTPN pun mengaku telah melakukan edukasi ke pengguna mengenai keamanan data dan bertransaksi secara offline dan online melalui email, artikel online, media sosial, push notification, hingga beragam kegiatan bersama komunitas.
"Jenius percaya, gaya hidup digital perlu diimbangi dengan kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi offline maupun online," katanya.