Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA Syariah Ungkap Potensi Pasar Pembiayaan Halal Indonesia

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih memaparkan pasar halal Indonesia mencakup 10% dari total pengeluaran halal Tanah Air yang bernilai sekitar Rp3.300 triliun pada 2018.
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah menyatakan pasar halal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi perkembangan perbankan syariah.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih memaparkan pasar halal Indonesia mencakup 10% dari total pengeluaran halal Tanah Air yang bernilai sekitar Rp3.300 triliun pada 2018.

Pengeluaran ini berasal dari makanan dan minuman, pariwisata, fesyen, kosmetik, obat-obatan, dan media. Bahkan, pengeluaran ini akan terus tumbuh hingga US$4.800 pada 2024.

"Jadi potensi perbankan syariah ini, sudah pasti tidak ada yang mampu mengelak. Mau pandemi atau tidak pandemi, dia tetap besar," katanya dalam dalam webminar Diskusi Mikro Forum Syariah Cobisnis, Jumat (9/10/2020).

John memaparkan, di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19, aset perbankan syariah pada Juli 2020 masih mampu tumbuh 10%, lebih tinggi dibandingkan dengan konvensional yang hanya 5,5%.

Di samping itu, penyaluran pembiayaan pun masih cukup progresif di tengah pandemi, yakni 10,3% atau lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional yang hanya tumbuh tipis 1,2%.

John menyampaikan perbankan syariah tanah air cukup fokus pada pengembangan usaha mikro kecil menengah yang porsinya saat ini sampai 98%.

Jumlah debitur yang besar ini, menurutnya, akan menjadi katalis positif bagi bank syariah untuk tumbuh lebih baik bersama debitur, terlebih ketika mampu mendorong debitur naik kelas.

Di sisi lain, John menyebutkan perseroan saat ini cukup fokus pada pengembangan teknologi informasi. Untuk tahap awal, perseroan berupaya mendorong nasabah untuk aktif menggunakan aplikasi mobile banking.

Namun, ke depan perseroan tetap akan berupaya untuk memanfaatkan basis data agar mampu menyalurkan kredit secara online yang bermafaat unutk menekan beban administrasi kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper