Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Dorong UMKM Naik Kelas dengan Inkubasi dan Pembentukan Ekosistem

Proses inkubasi dibutuhkan untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia.
Gedung BRI/bri.co.id
Gedung BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. terus mengedepankan metode inkubasi dan pembentukan ekosistem demi mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dapat naik kelas.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan BRIncubator dijalankan dengan tujuan menyiapkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan mampu masuk ke pasar global. BRIncubator merupakan satu dari sekian banyak inisiatif BRI untuk membantu dan menumbuhkembangkan UMKM.

“Kami ingin siapkan UMKM agar lebih layak dan berdaya sehingga memiliki bargaining position lebih baik. Kegiatan ini membantu UMKM, melatih UMKM, supaya memiliki kapasitas lebih baik dan akses pasar kepada mereka,” ujar Catur dalam siaran pers BRI, Kamis (27/10/2020).

Selain melalui BRIncubator, perseroan juga membantu pelaku usaha kecil agar bisa tumbuh dan bertahan selama pandemi dengan berbagai program pembiayaan serta relaksasi. Sebagai buktinya, hingga kini BRI sudah merestrukturisasi pinjaman 2,95 juta debitur senilai Rp195 triliun, dan 90 persennya diberikan kepada pelaku UMKM.

BRI juga sudah me-leverage penempatan dana Rp15 triliun dari pemerintah menjadi Rp45 triliun. Selain itu, BRI terlibat dalam penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk jutaan pelaku usaha kecil. Hingga awal Oktober, BRI sudah menyalurkan Banpres Produktif bagi 2,3 juta pelaku usaha mikro dengan nilai Rp5,53 triliun lebih.

“Kami juga didukung 448 ribu AgenBRILink di seluruh Indonesia dan ini bisa jadi akses UMKM untuk dapat permodalan lewat referral agen-agen ini. Kemudian, rencananya kami rutin di Desember ada program UMKM Export,” ujarnya.

Program BRIncubator dinilai Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai contoh baik untuk membantu pengusaha kecil. Menurut Teten, inkubasi harus dilakukan agar semakin banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang bisa naik kelas.

“Saat ini UMKM yang lebih bisa menyediakan kebutuhan lapangan kerja. Karena itu bagaimana kita harus fokus mendorong pertumbuhan (usaha) yang kecil dan menengah, yang jumlahnya sekitar 800 ribu, supaya struktur lebih membesar di tengah, dengan begitu penyerapan tenaga kerja lebih besar,” ujar Teten.

“Pendekatan inkubasi untuk kita tumbuh kembangkan usaha kecil jadi menengah, dan menengah menjadi besar. Pemerintah harus menciptakan seluruh ekosistem untuk mereka tumbuh berkembang. Saya mengapresiasi BRIncubator ini,” tambahnya.

Proses inkubasi juga dibutuhkan untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia. Kehadiran wirausahawan baru menjadi penting karena saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga.

Teten mengungkap, saat ini rasio wirausaha dibanding jumlah warga Indonesia baru sebesar 3 persen. Padahal, untuk masuk kategori maju, persentase wirausaha di sebuah negara harus mencapai minimal 4 persen. Karena itu, saat ini pemerintah sudah mulai mengintensifkan dukungan agar semakin banyak wirausaha baru yang muncul di seluruh pelosok negeri.

“Anak-anak muda tidak boleh kesulitan mengembangkan idenya untuk masuk ke tahap industri dan komersialisasi. Kita perlu seperti itu, karena berhubungan dengan ekspor ini banyak persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi usaha mikro, maka saya kira kemitraan harus dilakukan. Kita harus bisa membawa ke global produk-produk yang unggul secara domestik,” paparnya.

Pada acara yang sama, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan ada dua unsur yang penting dalam membentuk ekosistem UMKM berkelanjutan, yakni pembiayaan dan teknologi. Adopsi teknologi memegang peran penting agar pelaku usaha kecil memiliki akses pasar yang lebih luas, dan daya saing.

“Ini pentingnya teknologi kalau diterapkan dalam bisnis, terutama UMKM. UMKM bisa pakai teknologi yang low cost, mudah dan sesuai bisnis lokal. UMKM butuh eksposur terhadap digitalisasi. Digitalisasi bukan buat gagah-gagahan, tetapi ini adalah esensi bisnis paling dasar, market access. Hal ini tidak bisa sekedar tatap muka atau berjualan langsung, tapi harus masuk digital,” ujar Bambang.

Bambang menganggap program BRIncubator sebagai contoh gerakan bagus untuk memperbanyak jumlah pengusaha di Indonesia. Jika jumlah wirausahawan sudah perlahan meningkat, maka kualitas mereka juga harus ditingkatkan menggunakan penerapan teknologi mulai dari tahap produksi hingga distribusi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper