Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk. Herwidayatmo meyakini laba perusahaan pada akhir tahun ini tidak akan terlalu tertekan seperti peer bank-bank BUKU IV.
Dia menyebutkan perseroan masih mampu mempertahankan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dan pendapatan bunga agar tidak terkontraksi dalam selama masa pandemi.
Di luar itu, dia menyebutkan beban pencadangan saat ini sudah sangat cukup untuk menyerap potensi risiko kredit.
"Laba akhir tahun kami akan baik, setidaknya bisa mendekati 2019. Kami berharap pada tahun depan meski perlu menghitung lagi. Laba individual kami per Oktober bahkan sudah mencapai Rp2,6 triliun," katanya, Selasa (10/11/2020).
Adapun, laba bersih individual 2019 yakni sebelum pandemi mencapai Rp3,06 triliun, sedangkan laba konsolidasi mencapai Rp3,5 triliun.
Dia berpendapat kinerja debitur pada tahun depan akan mulai membaik seiring dengan pemulihan ekonomi. Terlebih debitur Bank Panin masih cukup tangguh dan memiliki etika yang baik sehingga tidak menekan kinerja bank dengan kode emiten PNBN tersebut pada tahun ini.
Herwidayatmo menyampaikan perseroan juga mulai mendapat kontribusi yang cukup baik dari bisnis transaksi individu digital banking. Peningkatan jumlah transaksi melalui saluran perbankan elektronik dengan disertai kenaikan pendaftar baru.
Bank Panin tercatat memiliki total baki kredit senilai Rp133,46 triliun, atau turun 12,97 persen secara tahunan pada kuartal III/2020.
Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat Rp146,44 triliun atau masih tumbuh 6,98 persen secara tahunan.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih hingga kuartal III/2020 bank only masih berada di kisaran Rp2,33 triliun. Realisasi itu meningkat 5,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat senilai Rp2,21 triliun.