Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Syariah membidik pertumbuhan laba di rentang 8% hingga 15% pada 2021. Proyeksi tersebut diharapkan tercapai setelah perseroan berhasil membukukan kinerja positif pada kuartal III/2020.
Berdasarkan laporan keuangan kuartalan, BCA Syariah membukukan laba Rp44,1 miliar pada kuartal III/2020 atau naik 13,7% secara tahunan (year on year/yoy). Hanya saja, perolehan aset memang terpantau menurun 0,59% pada kuartal III/2020 dibandingkan posisi akhir 2018 (year to date/ytd) menjadi Rp8,58 triliun.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan laba bersih perseroan memang meningkat karena efisiensi yang dilakukan di biaya dana maupun biaya operasional serta optimalisasi pendapatan dari pembiayaan.
Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. ini mencatatkan penyaluran pembiayaan masih tumbuh 8% yoy sampai dengan kuartal III/2020. Begitu juga dengan penghimpunan dana yang tumbuh 6,6% yoy. Hal ini membuat laba perseroan ikut naik 13,7% yoy selama kuartal III/2020.
BCA Syariah pun menargetkan pertumbuhan laba pada 2021 akan lebih baik dengan berada pada kisaran 8% sampai dengan 15% (yoy).
"Ya akhir tahun kami berharap tidak ada hal-hal yang unexpected muncul, maka perolehan laba dapat tumbuh dengan baik," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Baca Juga
John menjelaskan proyeksi laba pada 2021 tersebut meningkat dari target perolehan 2020 yang kemungkinan laba akan tumbuh di rentang 8% sampai dengan 12% (yoy). Proyeksi 2021 semakin membaik seiring dengan keyakinan adanya perbaikan upaya penanganan pandemi Covid-19.
"Strateginya masih tetap menyalurkan pembiayaan, efisiensi biaya baik dana dan operasional," sebutnya.