Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Mulai Beroperasi Normal, Permintaan Kredit ke Bank Mestika Naik Dobel

Nilai permohonan kredit yang masuk ke Bank Mestika paling sedikit Rp200 miliar setiap bulan.
Bank Mestika/bankmestika.co.id
Bank Mestika/bankmestika.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mestika menerima permohonan kredit lebih banyak pada kuartal IV/2020, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Corporate Secretary Bank Mestika Dharma Suharto mengatakan memasuki kuartal akhir tahun ini, permohonan kredit yang masuk dari segmen komersial dan korporasi meningkat signifikan. Nilai permohonan kredit yang masuk paling sedikit Rp200 miliar setiap bulan.

Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari kuartal III/2020 yang kurang dari Rp100 miliar setiap bulan. Suharto mengatakan permohonan kredit banyak berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran, serta industri perdagangan.

"Dalam dua bulan belakangan ini memang cukup banyak permohonan kredit yang masuk dari segmen komersial dan korporasi," katanya, Selasa (17/11/2020).

Kredit komersial dan korporasi memang mendominasi dari total kredit bank yang berbasis di Sumatra Utara ini. Portofolio kredit di segmen tersebut mencapai 60,56 persen dari total kredit perseroan.

Menurutnya, permohonan kredit mulai lebih banyak masuk belakangan ini sejalan dengan industri yang mulai beroperasi normal. Dukungan pemerintah melalui sejumlah stimulus mendorong pergerakan ekonomi nasional dapat cepat kembali pulih.

"Permintaan masyarakat yang kembali normal ini yang mendorong pergerakan usaha kembali normal," imbuhnya.

Hingga September 2020, Bank Mestika mencatat kredit yang diberikan mencapai Rp7,2 triliun. Permohonan kredit yang lebih banyak masuk di kuartal akhir ini bakal mendorong kredit mencapai Rp7,8 triliun sampai akhir tahun, atau sama dengan tahun lalu.

Perseroan juga meningkatkan pencadangan sebagai antisipasi risiko kredit. Nilai pencadangan sekitar Rp204 miliar sampai akhir tahun.

"Pencadangan risiko pasti ikut bergerak sejalan dengan pergerakan kredit. Nilai pencadangan di akhir tahun sekitar Rp204 miliar," imbuhnya.

Bank Indonesia merilis hasil survei permintaan pembiayaan dari korporasi mengindikasikan peningkatan kebutuhan pembiayaan tiga bulan yang akan datang. Peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut diindikasi antara lain terjadi pada sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper