Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Bukukan Laba Rp1,86 Triliun Kuartal III/2020

Berdasarkan paparan publik CIMB Niaga per 30 September 2020, laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,86 triliun. Perolehan itu turun 30,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,68 triliun.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. membukukan penurunan laba hingga 30% secara year on year (yoy) sampai dengan kuartal III/2020.

Berdasarkan paparan publik CIMB Niaga per 30 September 2020, laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,86 triliun. Perolehan itu turun 30,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,68 triliun.

Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan laba sebelum pajak dan setelah pajak turun masing-masing 28,2% yoy dan 30,4% yoy. Penurunan ini disebabkan karena kenaikan beban provisi.

Beban provisi naik 48,1%, dari Rp2,47 triliun menjadi Rp3,65 triliun. Hal ini dipengaruhi kenaikan rasio kredit bermasalah dari 2,62% menjadi 3,89%.

Faktor lainnya yakni pendapatan operasional yang turun 3,2% menjadi Rp12,28 triliun. Hal ini dipengaruhi penurunan pendapatan bunga 2,3% menjadi Rp9,26 triliun, serta pendapatan selain bunga turun 5,9% menjadi Rp3,02 triliun.

Pendapatan bunga yang menurun sejalan dengan berkurangnya kebutuhan kredit. Perseroan mencatat kredit per September 2020 sebesar Rp180,85 triliun atau turun 5,6% yoy.

Di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang, CIMB Niaga dapat mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, dengan total aset mencapai Rp281,7 triliun per 30 September 2020.

Adapun, laba bersih konsolidasi (unaudited) pada periode ini mencapai Rp1,9 triliun dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp74,79.

“Kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama. Prioritas kami saat ini adalah meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan," terangnya dalam paparan publik.

Lee Kai Kwong menjelaskan likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama CIMB Niaga. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan.

Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, perseroan telah menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp211,9 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,31%. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6% yoy dan 16,6% yoy.

Hal ini sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. Adapun jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp180,9 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 4,1% yoy. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) CIMB Niaga tumbuh 7,9% yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 7,0% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper